Hari Kedua Perbhara 2025 Mandaku: Edukasi Alam, Pelantikan Bantara, dan Api Unggun Penuh Makna
Bantul (MAN2KP) – Hari kedua Perkemahan Bhakti dan Wawasan Kebangsaan (Perbhara) 2025 MAN 2 Kulon Progo yang berlangsung di Bumper Kalakijo, Guwosari, Pajangan, Bantul, Selasa (15/4/2025), diisi dengan beragam kegiatan sarat nilai edukatif dan karakter kebangsaan. Kegiatan dimulai sejak pagi hingga malam hari, dengan susunan acara: Jelajah Alam, Tour Guide, Reportase, Masak Rimba, Kembulan Bujana, Pengajian, Pelantikan Bantara, dan Api Unggun.
Pagi hari dibuka dengan kegiatan Jelajah Alam, di mana peserta diajak menyusuri kawasan perkemahan dan sekitarnya untuk mengenal potensi ekologi dan keindahan alam Guwosari. Kegiatan ini membentuk kepekaan terhadap lingkungan serta menanamkan rasa cinta tanah air melalui alamnya.
Selanjutnya, peserta mengikuti Tour Guide, pelatihan menjadi pemandu wisata dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Mereka mempraktikkan teknik memperkenalkan potensi wisata lokal, mengasah keterampilan komunikasi dan kepercayaan diri sebagai bekal menghadapi tantangan masa depan.
Kegiatan dilanjutkan dengan Reportase, yaitu latihan membuat laporan kegiatan secara lisan dan tertulis. Peserta dibagi dalam kelompok dan diminta mendokumentasikan serta menyampaikan ulang apa yang mereka alami selama kegiatan pagi. Ini menjadi ajang pelatihan berpikir kritis dan menyusun informasi secara sistematis.
Menjelang siang, peserta mengikuti Masak Rimba, sebuah simulasi bertahan hidup di alam bebas dengan memasak menggunakan alat dan bahan seadanya. Kegiatan ini melatih kreativitas, kolaborasi, dan ketangguhan dalam menghadapi kondisi terbatas.
Setelahnya, suasana menjadi hangat dan penuh kekeluargaan dalam Kembulan Bujana, yaitu tradisi makan bersama dalam satu wadah sebagai bentuk penguatan persaudaraan dan solidaritas, yang menjadi budaya luhur masyarakat Jawa.
Menjelang malam, peserta mengikuti Pengajian yang disampaikan oleh Ustadz Suratono, S.Pd. Dalam tausiahnya, beliau mengangkat tema hubungan gerakan pramuka dengan pembentukan karakter calon pemimpin bangsa. “Pramuka adalah ruang pembentukan pribadi yang jujur, disiplin, dan siap mengabdi. Pemimpin masa depan lahir dari semangat-semangat seperti ini,” tuturnya.
Usai pengajian, dilangsungkan prosesi Pelantikan Bantara bagi peserta yang telah menyelesaikan ujian Syarat Kecakapan Umum (SKU). Dalam suasana khidmat, para calon Bantara secara resmi dilantik dengan tata upacara pramuka. Momen ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kepramukaan mereka, sebagai tanda kesiapan menjalani tahap lanjutan dalam pendidikan karakter dan kepemimpinan.
Puncak kegiatan malam ditandai dengan penyalaan Api Unggun, simbol semangat, persatuan, dan harapan. Di sekitar kobaran api, peserta menyanyikan lagu-lagu pramuka, menampilkan pentas seni, dan menyampaikan refleksi kegiatan. Suasana haru dan kebersamaan menyelimuti malam di Bumper Kalakijo. (gia/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!