Siswa Mandaku Tampil Memukau, Festival Dalang Wayang Kulit Anak dan Remaja Kulon Progo 2025
Kulon Progo (MAN2KP)— Salah satu siswa MAN 2 Kulon Progo, Alienat Gayul Nacikal Lajalu, atau yang akrab disapa Gayuh, tampil memukau dalam Festival Dalang Wayang Kulit Anak dan Remaja yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo. Acara berlangsung di Taman Budaya Kulon Progo, Jalan Kawijo No.5, Pengasih, pada Kamis, (24/04/2025).
Dalam ajang tersebut, Gayuh mewakili Kapanewon Lendah dan membawakan lakon Palgunadi, kisah tentang seorang pemuda dari kasta sudra yang ingin berguru memanah kepada Begawan Durna. Namun, keinginannya ditolak karena status kasta yang dianggap rendah. Dengan penguasaan panggung dan narasi yang kuat, Gayuh sukses menghidupkan kisah tersebut secara menarik dan penuh makna. Ia juga mampu membawakan suluk dengan lantunan suara yang merdu dan penuh penghayatan.
Secara terpisah, Kepala MAN 2 Kulon Progo, Hartiningsih, M.Pd., mengapresiasi penampilan Gayuh dan menegaskan bahwa pihak madrasah akan selalu memberikan dukungan kepada para siswa dalam mengembangkan potensi mereka, termasuk dalam bidang seni pedalangan.
“MAN 2 Kulon Progo selalu mendukung dan memfasilitasi siswa untuk menemukan, mengembangkan, dan meraih prestasi sesuai minat dan bakatnya, termasuk dalam seni pedalangan. Kami juga berkomitmen untuk terus ikut nguri-uri kabudayan Jawi yang adiluhung. Saya sempat menyaksikan penampilan Gayuh melalui kanal YouTube, dan saya sangat terkesan dengan alur cerita yang dibawakan. Pesan moral yang disampaikan bahwa seorang guru seharusnya tidak membeda-bedakan siswa berdasarkan latar belakang, adalah pesan yang sangat kuat,” tutur Hartiningsih.
Gayuh sendiri menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kesempatan yang telah diberikan oleh madrasahnya untuk berpartisipasi dalam festival ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada MAN 2 Kulon Progo yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti festival ini. Saya sangat senang bisa tampil dan membawakan kisah yang menurut saya sangat bermakna, yaitu tentang ketulusan dan keadilan seorang guru. Semoga ke depan saya bisa terus belajar dan mengasah kemampuan dalam seni pedalangan,” tutur Gayuh penuh semangat.
Festival ini menjadi ajang yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan bakat anak-anak dan remaja di bidang seni tradisional, serta memperkuat kecintaan generasi muda terhadap budaya Jawa yang kaya nilai-nilai luhur. (gia/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!