KUA Kokap Adakan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Rois Putri Sambeng

Kulon Progo (KUA Kokap) – KUA Kokap bersama Mahasiswa UIN sunan Kalijaga mengadakan Pelatihan pemulasaraan Jenazah bagi Rois perempuan dalam rangka pemahaman dan  pengetahuan tentang pemulasaran jenazah,  serta tata cara perawatan jenazah dengan baik, benar, cepat dan tertib sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Kegiatan dilaksanakan pada Ahad (27/07/2025) siang tersebut, diikuti oleh aktivis perempuan padukuhan Sambeng dan masyarakat setempat sebanyak 25 peserta di wilayah tersebut bertempat Pendopo di Padukuhan Sambeng Hargorejo Kokap. Penyuluh Agama KUA sekaligus Narasumber Pelatihan Pono, S.Sos.I beserta Penyuluh Mujiasih, S Ag., didampingi tokoh masyarakat setempat.

Dalam Sambutannya dukuh Sambeng Supardi menyampaikan bahwa “Tujuan kegiatan ini adalah berlatar belakang karena banyak sekali di daerah sambeng ketika ada jenazah perempuan dimandikan oleh kaum laki-laki, begitu juga sebaliknya sedangkan hal ini harus dirubah kebiasaan pemulasaraan petugasnya juga harus sejenis dan semoga setelah ada pelatihan ini segera dapat diimplementasikan oleh warganya,,” pintanya.

Acara di lanjutkan dengan praktik secara langsung kepada para Rois perempuan yang di pandu oleh penyuluh agama KUA Kokap,  “Perawatan jenazah dalam Islam, yang dikenal juga sebagai tajhizul janazah, meliputi empat kewajiban utama: memandikan, mengkafani, menyalati, dan menguburkan. Tujuan dari perawatan jenazah ini adalah untuk memuliakan dan menghormati orang yang telah meninggal dunia sesuai dengan syariat Islam.,”ujar Pono.

Lebih lanjut, untuk menentukan apakah seseorang telah meninggal atau belum, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, baik secara medis maupun non-medis. Secara medis, dokter akan mengecek tanda-tanda vital seperti denyut nadi, pernapasan, dan respon pupil mata terhadap cahaya. Selain itu, pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) juga dapat dilakukan untuk melihat aktivitas listrik jantung. “Secara non-medis, beberapa tanda fisik seperti hilangnya kesadaran, kaku pada tubuh, dan perubahan suhu tubuh juga dapat menjadi indikasi,” imbuhnya. Menurutnya hal terpenting untuk diingat antara lain:

  • Tanda-tanda kematian di atas perlu dievaluasi secara komprehensif dan oleh tenaga medis yang kompeten.
  • Beberapa kondisi, seperti mati suri, dapat membuat seseorang terlihat seperti sudah meninggal, tetapi sebenarnya masih hidup.
  • Jika ragu, segera hubungi tenaga medis profesional untuk mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat. ”tandasnya.

KUA Kokap meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat melalui pemberdayaan pemulasaraan jenazah, kegiatan pelatihan pemulasaraan jenazah bagi rois Perempuan sangatlah memiliki dampak nilai manfaat dan berharap kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat secara lebih luas lagi sehingga banyak orang semakin paham tentang bagaimana prosedur tata cara pemulasaraan jenazah sesuai dengan tuntunan Syariat Islam. (pma/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *