Guru MTsN 6 Kulon Progo Kemas Pembelajaran Daring Jadi Menyenangkan

Kulon Progo (MTsN6KP) – Pembelajaran langsung dengan tatap muka sudah biasa dilakukan oleh guru dengan berbagai metode dalam rangka mencapai pembelajaran yang bermakna, menyenangkan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Namun dengan dilaksanakan pembelajaran jarak jauh mulai Jumat (20/3/2020) tentu saja membutuhkan trik khusus agar pembelajaran tetap menyenangkan, tak menimbulkan rasa bosan.
Itulah yang menjadi tantangan guru mapel Penjasorkes, Bahasa Arab dan Seni Budaya di MTsN 6 Kulon Progo atau yang biasa dikenal dengan MTsN Galur.

Pengampu mapel Penjasorkes, Sulastri memandu siswa kelas 9 untuk membuat Video CIRCUIT training dengan kegiatan : push up, back up, sit up, skiping, semuanya sebanyak 60 kali. Dari gerakan itu masih ditambah dengan shuter land 10 kali, serta lari di halaman rumah masing-masing selama 12 menit.
Video tersebut dibuat dirumah dan dikirim secara japri.
“Bila kegiatan tersebut benar-benar dilakukan, niscaya siswa selalu dalam kondisi fresh tak ada rasa jemu,” terangnya.

Guru Bahasa Arab Miftakhul Munir punya kiat lain dalam mengajar, dirinya membuat materi pembelajaran berupa percakapan atau bacaan yang sebagian sudah ada tarjamahnya , menggunakan program ms word, power point atau mengambil materi dari youtube. Materi tersebut dikirim ke siswa melalui WA grup perkelas. Siswa memahami materi, lalu mengerjakan tugas.
Untuk tugas menerjemah dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya ,siswa boleh menggunakan kamus sendiri atau dg aplikasi google translate.
Sedangkan untuk pemahaman tata bahasa , siswa di arahkan untuk nonton di youtube. Bila dari youtube masih belum paham , bisa bertanya japri ke guru.

Menurut Munir yang menjadi persoalan, karena jumlah siswa di ada 384, maka dalam seminggu dirinya harus download tugas siswa sebanyak 384 tugas.
“Kapasitas memori hp dan laptop akan cepat penuh. Nah, inilah tantangannya,” imbuh Munir.

Untuk pembelajaran Seni Budaya, Sutanto selaku guru pengampu memberikan link lagu islami yang bisa ditonton siswa kelas 9 sebagai persiapan ujian vokal kalo sudah masuk nantinya. Namun apabila pembelajaran daring diperpanjang, nanti siswa diminta merekam suaranya dan dikirim. Sebetulnya format video juga bisa, namun Sutanto tidak ingin membebani siswa, karena akan cepat menghabiskan kuota.

Untuk kelas 8 diberikan materi tentang musik tradisi nusantara agar siswa mengenal keragaman musik di bumi persada.

Untuk kelas 7 diberikan materi ansambel berupa permainan recorder.
“Minggu terakhir sebelum pembelajaran daring siswa sudah kita kenalkan penjariannya, semoga dengan melihat tayangan yang saya kirim dapat memperjelas. Dan semoga bisa menghibur diri dengan bermain recorder,” imbuhnya.

Kepala MTsN 6 Kulon Progo, Imam Syamroni mengapresiasi berbagai kreasi guru tersebut, namun dirinya berharap agar siswa tidak merasa terbebani dengan tugas yang diberikan.
“Intinya guru tidak boleh memberikan beban/tugas di rumah secara berlebihan, yang memberatkan siswa kita. Kondisi siswa kita sangat heterogen baik secara ekonomi maupun topografi,” tandas Imam.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *