Tingkatkan Kompetensi GPAI, Pokjawas Kankemenag Kulon Progo Gelar Seminar PTK

Kulon Progo (Pokjawas) – Pengawas PAI Kankemenag Kulon Progo menggelar Seminar PTK bagi guru-guru Pendidikan Agama Islam yang diikuti oleh 40 peserta. Seminar berlangsung di Aula Menoreh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo, Rabu (04/03/2020).

Menurut Pengawas PAI Kankemenag Kabupaten Kulon Progo, Drs. Tukidi, M.S.I, selaku Ketua Panitia sekaligus merangkap sebagai moderator mengatakan bahwa seminar tersebut bisa terlaksana berkat kerjasama antara Pengawas PAI, GPAI, dengan Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo.

Peserta seminar yang presentasi menurut Sekretaris Panitia, Anjar Purwantari, S.Ag., M.SI., bahwa GPAI yang tampil dalam seminar tersebut adalah Wahyu Imawati, S.Ag, M.S.I. (GPAI SMAN 2 Wates), Suryani, S.Pd.I. (GPAI SD Muhammadiyah Bantar Sentolo), Sri Kadarsih, S.Pd.I, M.S.I. (GPAI SMPN 1 Wates), Kadarsih, S.Ag. (GPAI SD Negeri Wanagiri, Lendah) dan Titik Sukamtinah, S.Pd.I. (GPAI SD Negeri Brosot,  Galur).

Kegiatan seminar ini dihadiri oleh Kasi Pakis, Drs. H. Parjiyo, MA. Dalam sambutannya Parjiyo mengingatkan tentang moderasi beragama bagi guru-guru PAI yang merupakan pengembangan dari sikap toleransi, yang membendung sikap anti radikalisme. Sikap tersebut akan memunculkan perpecahan umat terutama umat Islam sendiri. sehingga sikap radikalisme harus dipupuk dengan keagamaan yang benar supaya berakhlakul karimah, baik diterapkan di sekolah maupun di masyarakat,” terangnya.

Parjiyo menambahkan bahwa guru-guru agama harus kreatif dan inovatif terutama untuk penyusunan karya tulis ilmiah berupa PTK. “Hal ini sebagai kewajiban usul kenaikan pangkat ke jenjang berikutnya, jangan hanya mandeg di IVa sampai pensiun meskipun sudah tua,” imbuh Parjiyo.

Dalam seminar ini menghadirkan pemrasaran senior, Dr. Agus Wasisto Dwi Doso Warso, M.Pd. dari LPMP Yogyakarta sekaligus sebagai Dosen STAIM Klaten Jawa tengah. Agus mengatakan bahwa Indikator pelaksanaan PTK ini agar sesuai dengan kaidah yang diharapkan peneliti sebagai dasar untuk melanjutkan laporan penelitiannya secara sempurna. “Adapun yang dijadikan dokumen final dalam PTK ini setelah diseminarkan, direvisi dan di cetak kembali disusun secara berurutan,” paparnya.

Lebih jauh disampaikan Agus Wasisto, PTK yang sudah diseminarkan satu tahap sudah terealisasi dalam rangka kegiatan menyusun PTK, setelah seminar laporan supaya ditata yang rapi,” tambahnya.

Pemateri dan peserta seminar sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Dengan PTK, guru mampu mengasah kemampuan untuk menulis, berpikir, mengungkapkan ide-ide, yang selama ini menghambat dalam pelaksanaan pembelajaran. (tkd/abi)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *