Manfaatkan WFH, Guru MTsN 6 Kulon Progo Ikuti Diklat Daring dan Terbitkan Buku

Kulon Progo (MTsN6 KP) – Keberadaan Covid-19 atau yang lebih dikenal virus corona saat ini mengharuskan beberapa instansi pemerintah ataupun swasta untuk menggunakan sistem daring. Hampir semua instansi memberlakukan Work From Home (WFH) dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini dialami juga di dunia pendidikan, yang mengharuskan guru untuk bekerja dari rumah. Secara nyata memang bekerja dari rumah bisa menghemat waktu karena tidak butuh perjalanan pergi dan pulang. Namun juga butuh ektra skill untuk membuat pembelajaran daring tidak jenuh dan membosankan.

Banyak media yang bisa digunakan, dari Whatsapp, google classroom, video converence, e-learning, google form, quiz dan masih banyak media yang lainnya. Bahkan sampai saat ini masih banyak tawaran diklat daring baik terkait dengan materi pembelajaran maupun penggunaan media pembelajaran.

“Ini kesempatan baik bagi guru untuk mengikuti diklat-diklat daring yang ditawarkan tanpa menggangu PJJ wajib di madrasah kita,“ ungkap Imam Syamroni,S.Pd. selaku Kepala MTsN 6 Kulon Progo saat Rapat Koordinasi Kegiatan Ramadhan di mushala madrasah setempat, beberapa waktu lalu.

Melalui WhatsApp group,  semua guru dipersilahkan untuk mengembangkan diri dan terus berkarya serta berinovasi untuk memajukan dunia, pendidikan khususnya madrasah. Memanfaatkan waktu di saat WFH memang banyak digunakan oleh guru-guru di Indonesia untuk mengikuti diklat-diklat daring.

Demikian juga hal ini dilakukan oleh beberapa orang guru dari MTsN 6 Kulon Progo. Seperti Drs. Sutanto yang mengikuti diklat penulisan antologi puisi dan True story, Yunita Mawadati, S.Pd.Si. yang mengikuti e-learning, dan juga Marwati,S.Pd. yang mengikuti daring Merubah KTI menjadi Buku, dan manghasilkan sebuah buku berjudul Mind Map Untuk Pembelajaran Menulis Teks Bahasa Inggris yang akan segera terbit dan beberapa antologi puisi.

Wakaur Kurikulum, Marwati mengungkapkan bahwa madrasah melalui WhatsApp group Madenaku, selalu memotivasi guru untuk menulis. Guru senantiasa diberikan informasi agar memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri. “Apalagi dengan WFH ini banyak kesempatan untuk menulis karena banyak waktu luang dibanding kan saat pembelajaran seperti biasa,” terangnya.

Guru Bahasa Inggris yang juga Wakaur Humas, Ani Romadhoni, S.Pd. mengatakan, dirinya juga mengikuti beberapa diklat daring, yaitu dari GGMI (Group Guru Madrasah Indonesia) yang menyelenggarakan diklat daring Google classroom, E-Learning Madrasah yang diselenggarakan oleh edutech Madrasah bekerja sama dengan Direktorat KSKK Kementerian Agama RI, dan menyelesaikan Diklat Jarak Jauh (DJJ) PTK angkatan 4 yang sudah di mulai sejak bulan Maret sebelum penyebaran Covid-19. “Dibalik musibah ternyata ada juga berkah,” katanya. (ani/abi)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *