Puisi Guru MIM Kenteng Masuk 25 Terbaik Nasional
Kulon Progo (MIM Kenteng) – Setiap orang memiliki potensi masing-masing. Mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam diri merupakan anugrah dari Allah SWT. Tidak hanya peserta didik, guru pun juga memiliki keahlian masing-masing di bidangnya. Ada yang jago di bidang akademik, ada pula yang bagus di bidang non akademiknya. Sebagai salah satu bentuk upaya untuk mengasah kemampuan atau potensi yaitu dengan mengikuti sebuah ajang perlombaan, seperti yang dilakukan oleh salah satu guru MI Muhammadiyah Kenteng Rizco Ardian Saputro,S.Pd.
Guru kelas yang akrab dipanggil Pak Koko ini, Jum’at (12/6/2020) menyampaikan bahwa dirinya mengikuti Lomba Cipta Puisi yang diselenggarakan oleh Lintang Indonesia Divisi Sastra dan Budaya Tasikmalaya Jawa Barat. Lomba tersebut diadakan pada tanggal 1-30 April 2020 secara online. Adapun total peserta yang mengikuti perlombaan ini mencapai 2.487 orang dari seluruh penjuru nusantara se Indonesia. Mulai dari pelajar rata-rata siswa SMP , SMA, Mahasiswa, Guru, Penggiat seni, dan lain sebagainnya.
“Dengan melalui beberapa tahapan dari mulai pendaftaran secara online memenuhi beberapa persyaratan diantaranya dengan memfollow Instagram @redaksi_tasikzone, @lintang.or.id, @lombapuisinasional, membagikan info lomba ini di Instagram dan tag @markaslintang.or.id, @redaksi_tasikzone serta teman literasi, menyukai halaman facebook lintang dan tasikzone.com memposting poster lomba ini di Instagram dan story serta group whatsapp,” urainya.
Adapun karya yang diikutsertakan dalam lomba ini berjudul Terima Kasih Pahlawan Dunia. Sebuah puisi yang menceritakan tentang perjuangan para tim kesehatan, relawan yang tergabung di garda terdepan dalam melawan Covid-19. “Puisi ini terdiri dari 5 bait dengan setiap bait terdiri dari 5 baris kalimat. Tanpa Lelah Kau Berjuang, Peluh Keringat Bercucuran Tanpa Bimbang, Membasahi Raga Membanjiri Nestapa di Tanah Beta, Kau Pijakkan Kaki, Langkahkan Mantap Menolong Asa, Berkorban Tanpa Suara, Berjuang Tanpa Iba, Bertahan Tak Harap Biaya. Barisan kalimat tersebut adalah penggalan naskah puisi sebagai sebuah bentuk dukungan kepada para pejuang. Alhamdulillah terpilih 25 puisi terbaik,”
“Semua ini merupakan salah satu buah hasil dari adanya program Sekolah Literasi Indonesia yang dibimbing langsung oleh Dompet Dhuafa Pendidikan dengan Kawan (Konsultan Relawan) Irfa dan kawan Wahyu. Program literasi yang ada di sekolah memang sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan diri dalam dunia kepenulisan, baik artikel, buku, karya sastra fiksi maupun non fiksi,” imbuh Rizco.
“Mari memulai untuk sadar diri, keluarga dan orang-orang di dekat kita untuk selalu menjaga kebersihan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah sehingga pandemi ini segera berlalu, serta tetap berkarya walau hanya di rumah saja,” pungkasnya. (ras/abi)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!