Akhir Libur Semester, MTsN 3 Kulon Progo Gelar Workshop dan Uji Publik KTSP

Kulon Progo (MTsN3KP) – Di akhir libur semester genap MTsN 3 Kulon Progo yang berada di Donomulyo, Nanggulan menggelar Workshop Kurikulum 2013 dan Uji Publik KTSP. Workshop ini diikuti seluruh guru dan karyawan di ruang kelas IXA dan IXB madrasah setempat, Sabtu (11/7/2020).

Seluruh rangkaian kegiatan workshop diselenggarakan sesuai protokol kesehatan. Pada acara tersebut turut hadir Pengawas Madrasah Kankemenag Kulon Progo, Barokatussolihah, S.Ag, M.S.I., serta Ketua Komite, Sutopo.

Materi uji publik disampaikan Waka Kurikulum, Fathudin, S.Ag. Salah satu materi yang disampaikan visi dan misi madrasah. “Salah satu program unggulan yang direncanakan salah satunya tahfidz mengingat banyak siswa MTsN 3 Kulon Progo yang berada di pondok pesantren,” tegasnya.

“Mengapa program tahfidz yang akan menjadi unggulan, karena dengan tahfidz diharapkan siswa berakhlak mulia, religius, jujur, bertanggung jawab, cinta Alquran, sadar akan hak dan santun,” tambahnya.

Fathudin juga menjelaskan selain program unggulan ada program literasi dan narkoba yang sudah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Untuk program literasi sudah disediakan pojok literasi di setiap kelas. Program narkoba juga sudah dilaksanakan secara rutin setiap 3 bulan sekali kerjasama dengan Babinsa Donomulyo, Nanggulan. “Di era pandemi ini MTsN 3 Kulon Progo menggunakan kurikulum darurat. Dengan kurikulum ini diharapkan guru dapat menggunakan metode dan media yang kreatif dan inovatif karena pembelajaran tidak tatap muka,” ungkapnya.

Tanggapan uji publik KTSP disampaikan oleh Sutopo, Komite MTsN 3 Kulon Progo, dan guru agama salah satu SD di Nanggulan. Sutopo menyambut baik penyelenggaraan KTSP dan kebijaksanaan pendidikan karakter di madrasah masuk di semua mapel. “Tahun ini siswa MTsN 3 Kulon Progo mengalami kenaikan pada PPDB, suatu hal yang sangat membanggakan karena di masa pandemi justru mengalami kenaikan dan siswa baru tidak hanya berasal dari sekitar sekolah, namun ada dari luar propinsi,” ungkap Sutopo.

Pada sesi terakhir pengawas madrasah Barokatussolihah, S. Ag, MSI
mengawali pembicaraannya dengan suara merdunya membaca salah satu geguritan dalam antologi terbaru yang merupakan tulisan pada bukunya yang ke-58. Dalam berkarya pengawas yang satu ini memang luar biasa. Di sela-sela penyampaian materi canda tawa dan keakraban selalu dilontarkan. “Ada 3 M yang harus kita terapkan sebagai pendidik. Apa 3M itu, menata rasa, menata hati, dan menata kata. Sebagai pendidik sebelum masuk kelas harus menata rasa artinya siap menghadapi situasi. Menata hati yaitu dapat menata perasaan karena menghadapi siswa yang berbeda karakter. Menata kata artinya berkata yang baik jangan sampai berkata yang tidak baik atau membodohi siswa,” urainya.

Selain 3M pengawas madrasah menyampaikan sebagai pendidik harus menjauhi 3 ang yaitu anggrundel, angomyang, dan anggembosi.

Mengakhiri penjelasannya Barokatussolihah menutup dengan doa mohon dilindungi dari penyakit berbahaya. Sebelum acara diakhiri pengawas madrasah memberikan hasil penanya Antologi Geguritan untuk MTsN 3 Kulon Progo Yang diterima Kepala Madrasah. (end/abi)

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *