Education Song, Minat Belajar Siswa Jadi Terdorong di Madrasah Ibtidaiyah

Sistem pembelajaran di dunia pendidikan khususnya di sebuah madrasah masih perlu memiliki banyak gebrakan baru untuk menunjang semangat belajar peserta didik. Apabila peserta didik sudah merasa nyaman dan kangen dengan suasana belajar, maka sudah dipastikan bahwa pembelajaran kita sebagai guru sudah berhasil.

Masa keemasan pada siswa terletak pada usia kelas bawah seperti kelas I, II, dan ada juga beberapa yang masih di kelas III. Pada usia keemasan inilah kesempatan besar seorang pendidik dalam memacu potensi dan memunculkan bakat siswa yang ada. Ada banyak kisah di kehidupan kita bahwa banyak anak yang cerdas itu dimulai untuk mengenal pengetahuan sejak dini. Sebagai contoh banyak anak yang hafidz karena sejak dalam kandungan dan sejak berumur tingkat TK sudah mulai banyak didengarkan lantunan ayat suci Al-Qurā€™an.

Pada tingkat madrasah tentunya usia keemasan ini terletak paling pokok pada usia kelas I. Secara realitanya di MI Muhammadiyah Kenteng anak-anak kelas I mulai sedikit banyak yang terlihat potensi dirinya. Selain itu pembeajaran di kelas I juga merupakan pembelajaran transisi dari TK/RA sebelumnya, sehingga perlunya penyesuaian pembelajaran yang tidak akan pernah terlepas dengan bermain dan bernyanyi.

Sebagai guru kelas bawah, kami mencoba untuk mengintegrasikan materi pembelajaran dengan beberapa lagu anak-anak. Seperti contohnya pada materi pembelajaran tematik dengan tema ā€œMengenal Dirikuā€ dengan lagu ā€œDua Mata Sayaā€, lalu dalam matematika dengan lagu ā€œTek Kotek-Kotekā€, contoh yang lain dengan tema ā€œKegiatankuā€ maka lagu yang digunakan adalan ā€œNama-Nama Hariā€, untuk tema ā€œMengenal Benda Langitā€ maka digunakan lagu ā€œBintang Kejoraā€ dan masih banyak lagi.

Terlihat sangat jelas perbedaan pemahaman siswa antara dengan bernyanyi dan dengan tidak bernyanyi, pemahaman peserta didik lebih terlihat dengan diintegrasikan dengan lagu / education song. Sebagai pendidik kita dituntut untuk dapat kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, maka sudah menjadi kewajiban untuk sebisa mungkin menciptakan pembelajaran yang tepat dengan tingkatan, situasi dan kondisi sekolah.

Selain itu, untuk pembelajaran di kelas bawah memang tidak hanya dampingan dari guru di sekolah, namun juga perlu dampingan orangtua saat di rumah. Harus telaten dan sabar untuk mendampingi anak-anak, serta kerja sama antara guru dan orangtua juga menjadi kunci utama dalam pembentukan pribadi siswa di usia emasnya.

Penulis : Sujamsih, A.Ma
Guru Kelas I MI Muhammadiyah Kenteng

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *