Pengetan Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat 

Hari Rabu, 13 Januari 2021, seluruh instansi di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sedang memperingati berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat yang ke-274. Seluruh Aparatur Sipil Negeri termasuk ASN di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta wajib mengenakan Busana Adat Jawa.

Memakai busana adat jawa dalam  memperingati hari berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningkat, merupakan upaya Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka melestarikan Kearifan budaya lokal (budaya Jawa). Tanpa upaya pelestarian budaya lokal, lambat laun budaya daerah akan dilupakan generasi muda di  masa yang akan datang.

Pendidik (guru) berkewajiban menjaga dan melestarikan budaya daerahnya. Maka Peringatan  Berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, merupakan moment yang pas dalam melestarikan budaya jawa. Di masa Pandemi ini, Pendidik dituntut mempunyai kreativitas dalam menyusun pola pembelajaran yang bermakna, mencerminkan budaya daerah, seperti pengenalan busana adat, dan tata karma.

Tahun lalu, sebelum pandemi Covid-19, peringatan berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat dilaksanakan di Madrasah dengan upacara berbusana adat Jawa, kirab budaya keliling kampung,  kado silang, dan makan bersama. Kini, dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, pemerintah mengeluarkan peraturan PSBB. Siswa wajib belajar dari rumah. Maka siswa kelas 1 MI Ma’arif Sendang, Pengasih, Kulon Progo mengisi kegiatan pembelajaran dengan mengirimkan foto berbusana adat jawa dari rumah masing-masing. Siswa bersama orangtua belajar menghafal dan mempraktikkan ajar basa yang ada pada buku bahasa Jawa kelas 1. Siswa  dibiasakan mengenal unggah-ungguh atau tata krama. Hal ini sesuai ajaran agama Islam tentang akhlakul karimah, bagaimana  cara menghormati orang yang lebih tua dalam hal berbicara.

Harapan  penulis semoga pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga siswa dapat  belajar dan beraktivitas kembali di Madrasah seperti sebelumnya. Semoga tulisan ini  menginspirasi para pendidik di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam  memeringati Hari Berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, sekaligus  sebagai upaya untuk melestarikan budaya daerah di masa pandemi. Aamiiiin.  Tak lupa penulis ucapkan “Sugeng Ambal Warso Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat!”

Penulis : Hanik Mardhiyatin, S.Ag.

Guru MI Ma’arif Sendang, Pengasih, Kulon Progo

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *