MI Muhammadiyah Serangrejo Utamakan Prokes pada Perayaan Idul Adha
Kulon Progo (MUSERA) – Tingginya kasus Covid-19 yang tidak kunjung mereda mengakibatkan banyaknya pembatasan pada perayaan Idul Adha 1442 H. Salah satunya, pelaksanaan penyembelihan hewan qurban. Meskipun dalam suasana yang terbatas, MI Muhammadiyah Serangrejo tetap melaksanakan penyembelihan hewan dan pembagian daging qurban dengan tertib protokol kesehatan. Pada tahun ini, MI Muhammadiyah Serangrejo menyembelih sebanyak 3 ekor kambing. Penyembelihan dilaksanakan di madrasah pada Kamis (22/7/2021) pagi. Komite dan warga sekitar juga turut membantu proses penyembelihan.
Tiga ekor kambing tersebut diterima dari shahibul atas nama Taufiq Budi Laksono, Ny. Seneh, dan Muhammad Syarief Hidayat. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tidak semua daging didistribusikan dalam bentuk utuh, namun sebagian dalam bentuk olahan. Olahan didistribusikan kepada siswa MI Muhammadiyah Serangrejo, TK ABA Serangrejo, guru dan karyawan secara bergilir. Sedangkan untuk daging utuh dibagikan kepada warga sekitar.
Kepala MI Muhammadiyah Serangrejo, Sumarsih mengaku membuat jadwal untuk pembagian daging qurban tersebut. “Kami membuat jadwal pengambilan hasil olahan daging dari kelas I-VI serta siswa TK ABA Serangrejo untuk mengurangi adanya kerumunan di sekitar madrasah. Kelompok pertama untuk kelas I, III dan IV dan kelompok kedua untuk kelas II, V, dan VI,” ungkap Sumarsih.
Sumarsih menambahkan bahwa pihaknya meminta setiap guru untuk standby di pos kelasnya masing-masing agar memudahkan siswa. “Sudah kami atur jarak dan tempatnya sedemikian rupa sesuai prokes. Kami ingin membiasakan kepada siswa untuk patuh pada protokol kesehatan sebagai salah satu upaya persiapan pembelajaran tatap muka nantinya, jika sudah diperbolehkan,” imbuhnya.
Dengan adanya jadwal dan peraturan tersebut, pelaksanaan penyembelihan dan pengambilan olahan daging qurban di MI Muhammadiyah Serangrejo berjalan dengan tertib dan lancar. Setelah mendapatkan olahan daging, siswa atau orangtua/wali dapat segera meninggalkan madrasah. Sistem ini sangat efektif dilaksanakan pada masa pandemi. Sebagai bentuk optimisnya, Sumarsih percaya bahwa dalam setiap niat baik akan diikuti oleh hasil yang baik pula.
“Selalu ada hikmah. Kita dipaksa untuk kreatif dalam berpikir serta berhati-hati dalam bertindak, tanpa mengabaikan keselamatan diri dan orang sekitar kita. Protokol kesehatan adalah kunci,” pungkasnya. (del/abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!