Reboan, Kakan Wahib Jamil: Lima Kunci Sukses Menuju WBK

Kulon Progo (Kankemenag) – Setidaknya ada lima hal yang menjadi kunci sukses menuju Wilayah Bebas dari Korupsi. Lima hal tersebut meliputi Komitmen pimpinan, Kemudahan pelayanan, Program yang menyentuh masyarakat, Monitoring dan Evaluasi, serta Managemen Media. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu dalam Reboan (Rapat Koordinasi Tim Zona Integritas menuju WBK) yang berlangsung secara daring via Zoom Meeting, Rabu (11/8/2021) pagi.

“Komitmen pimpinan dan semua pegawai dengan melibatkan bawahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan menularkan semangat. Kemudahan pelayanan yaitu menyediakan fasilitas lebih baik dan semangat hospitallitty untuk kepuasan publik,” ungkapnya.

“Selanjutnya program yang menyentuh masyarakat. Dalam membuat program agar bisa menyebabkan unit kerja lebih dekat ke masyarakat. Sehingga masyarakat merasakan kehadiran unit kerja tersebut. Setelah itu melakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan bahwa program yang sedang dijalankan tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kemudian menetapkan strategi komunikasi untuk memastikan bahwa setiap aktivitas dan inovasi perubahan yang telah dilakukan diketahui oleh masyarakat,” terang Kakan.

Sedangkan terkait persiapan penilaian oleh Tim Penilai Nasional dibutuhkan internalisai dan edukasi semua pihak, terkait perbaikan melalui reformasi birokrasi. Selain itu juga dibutuhkan inovasi-inovasi pada satuan kerja yang mendukung pada capaian perjanjian kinerja. Inovasi harus memberikan kontribusi yang riil terhadap capaian kinerja. “Persepsi anti korupsi dan kepuasan pengguna layanan, merupakan target utama pembangunan Zona Integritas,” lanjut Jamil.

“Untuk itu ada beberapa hal yang harus dilakukan: Mereviu kembali definisi dan target kinerja yang telah ditetapkan dan memastikan unit kerja memahami serta pimpinan dan seluruh pegawai merumuskan strategi pencapaiannya; Menginternalisasikan program ZI secara berkala kepada seluruh pegawai dan mendorong pelaksanaan dialog kinerja antar pimpinan dengan seluruh pegawai di seluruh tingkatan; Mendorong inovasi yang berfokus pada peningkatan kinerja dan kebutuhan pengguna layanan; Meningkatkan peranan manajemen resiko untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan yang mempengaruhi integritas; dan Meningkatkan kedekatan dengan pengguna layanan dengan menjelaskan berbagai upaya perbaikan yang telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas layanan dan integritas organisasi,” pungkasnya. (abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *