MTsN 4 Kulon Progo Peringati Maulid Nabi 1443 H
Kulon Progo (MTsN4KP) – Peringati Maulid Nabi 1443 Hijriyah, MTsN 4 Kulon Progo selenggarakan pengajian dengan menerapkan protokol kesehatan dan hanya dihadiri oleh sebagian guru, pegawai, OSIS, DKP, perwakilan kelas, serta anggota majelis hadrah Abna4ku. Pengajian tersebut dilaksanakan di masjid Ali Mashudi dengan Pembicara Thoha El-Faiz, S.Ag. M.Pd.I, Jum’at (22/10/2021).
Usai dibuka dengan tilawah yang disampaikan oleh Alif Imam Suganda, jamaah pengajian pun mengikuti pembacaan maulid oleh grup hadrah Abna4ku. Lantunan sholawat diiringi rancak rebana menghidupkan kembali suasana masjid madrasah yang selama dua tahun terakhir terasa sepi oleh aktivitas siswa. Meski tetap menekankan protokol kesehatan, tak mengurangi antusias siswa untuk mengikuti rangkaian pengajian maulid nabi kali ini.
Dalam ceramahnya, Thoha El-Faiz,S.Ag. M.Pd.I. yang juga guru Bahasa Arab tersebut menyampaikan sejarah dan tujuan maulid nabi. “Awalnya maulid Nabi dilakukan oleh Salahudin Al-Ayubi yang pada masa itu merasa bersedih karena umat Islam dalam keadaan terpuruk. Oleh karenanya ia menggaungkan kembali rasa cinta kepada Nabi Muhammad melalui pembacaan manakib yang berisi sejarah serta perjuangan Nabi. Itulah kenapa sampai sekarang maulid nabi diperingati dengan berbagai cara,” jelas Thoha.
“Berbagai cara untuk syiar dan sarana untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW itu tentulah bukan bidáh. Yang tidak boleh adalah jika peringatan itu sendiri dijadikan syariat sebagaimana ibadah salat atau puasa, itu tentu menjadi bidáh,” tegasnya.
“Marilah, sebagai siswa madrasah senantiasa kita tumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan melantunkan shalawat, mempelajari perjuangan beliau, dan tentu mengikuti ajarannya,” imbuhnya.
Di akhir pengajian, seluruh yang hadir berdiri sembari menyenandungkan shalawat mahalul qiyam. Saat itulah setiap hati seorang mukmin meyakini bahwa Nur Muhammad hadir di tengah-tengah majelis shalawat, memberikan ketenangan hati bagi seluruh umatnya.
Selain pembacaan maulid, pengajian kali ini terasa istimewa dengan bersama-sama menikmati nasi tempelang yang seringkali dijumpai dalam majelis taklim di desa-desa. Nasi tempelang yang dibawa oleh siswa, dikumpulkan oleh panitia, kemudian dibagikan secara random saat acara istirahat. Pengajian tersebut diselenggarakan atas kerjasama OSIS periode 2020/2021, DKP 2021/2022, dan Komunitas Hadrah.
Selaku Ketua Panitia, Alif Imam Suganda merasa lega dapat melaksanakan program ini dengan baik. “Terima kasih atas kerja sama panitia untuk menyukseskan acara ini,” ujar Alif.
“Lega karena program terakhir dari OSIS periode 2020/2021 telah terlaksana setelah banyak agenda yang harus dibatalkan karena pandemi,” pungkasnya. (siw/abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!