Srikandi MAN 2 Kulon Progo Lanjut di Kompetisi Bahasa dan Sastra 2021 Tingkat Provinsi
Kulon Progo (MAN2KP) – Beberapa waktu yang lalu, 3 Srikandi MAN 2 Kulon Progo yakni Hana Putri, Mahabbah, dan ‘Ainun Nazilah berhasil masuk dalam jajaran pemenang dalam Kompetisi Bahasa dan Sastra 2021 Tingkat kabupaten yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo. Sebuah acara yang bertujuan memotivasi masyarakat khususnya generasi muda agar mencintai budaya, sehingga tergerak untuk melestarikan dan mengembangkan sastra Jawa. Hana Putri, yang berhasil juara 3 Pranatacara pun akhirnya lanjut ke tingkat provinsi, Senin (18/10/2021).
Pendamping lomba terdiri dari Eni Tutut Supangati, S.Pd. (guru bahasa Jawa MAN 2 Kulon Progo), Wahidaturohmah, S.Pd. (pengajar sekaligus alumnus MANDAKU), dengan dibantu guru macapat yang khusus didatangkan dari luar madrasah. Hal ini bertujuan sebagai ajang menimba ilmu dan memberikan layanan terbaik untuk siswa.
Eni Tutut memaparkan bahwa dalam lomba ini memerlukan latihan dan persiapan pembuatan video yang luar biasa. Namun, semangat dalam mengikuti lomba menepis semua tantangan yang dilalui. “Sebenarnya banyak yang ingin ikut lomba alih aksara, tetapi karena dibatasi hanya 24 peserta saja maka ada beberapa anak yang tidak bisa ikut. Tantangan lebih dirasakan dalam melatih kefasihan dalam pengucapan bahasa Jawa. Walaupun terbiasa berbahasa Jawa dalam kesehariannya,” ungkapnya.
Sebagai guru bahasa Jawa, Eni berharap bahwa dengan kompetisi ini akan lebih banyak lagi pelajar yang mau dan bisa berbahasa Jawa dengan lebih baik lagi serta bisa menjadi orang Jawa yang betul-betul ‘nJawani’ (tanpa kehilangan ciri khas Jawanya). ‘Sehingga kebudayaan Jawa yang penuh makna dan filosofi tidak luntur oleh zaman,” tuturnya.
Sementara itu, Hana Putri menuturkan agar tidak berpuas dengan apa yang telah dicapai. “Prestasi tersebut tidak datang begitu saja, tapi diraih setelah melalui latihan yang ulet, dengan penuh tantangan. Lomba dalam bentuk video membuat persiapan lebih banyak, mulai dari intonasi, tata bahasa, dan proses pengambilan video yang harus diulang berkali-kali. Banyak kebimbangan sebelumnya, latihan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh tersebut, akhirnya memberi hasil yang memuaskan. Alhamdulillah berhasil,” urainya.
Sementara Mahabbah mengatakan bahwa pandemi tidak menjadi penghalang baginya. “Masa pandemi tidak menyurutkan semangat saya untuk produktif. Dengan waktu yang cukup singkat, saya berlatih dengan dibantu oleh beberapa pembimbing. Penuh haru ketika pembimbing, guru, tim editing, dan teman-teman lain menemani saya dalam pembuatan video hingga malam. Dibarengi doa dari banyak pihak, Alhamdulillah, nama saya tercantum dalam deretan juara lima besar. Tidak sia-sia perjuangan kami malam itu. Saya berharap ini menjadi pemacu semangat diri saya untuk terus belajar, dan menjadi motivasi teman teman yang lain,” ungkapnya.
Tak kalah hebat, Ainun Nazilah pun membagikan pengalamannya akan beberapa lomba yang pernah dia ikuti. “Jujur saya mulai tertarik untuk mempelajari materi aksara Jawa ketika masih di bangku kelas 4 SD karena dukungan dan bimbingan dari guru saya. Di bangku SMP, saya hafal macam-macam aksara, pasangan beserta sandangannya. Dibalik itu, saya juga suka menulis diari menggunakan aksara Jawa agar tidak ada yang bisa membaca. Nah, dari situlah, karena saya sudah bisa menulis lebih cepat. Saya sangat berharap, akan ada lomba Aksara Jawa lagi,” harapnya. (sep/ast/abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!