MGMP PAI Tingkatkan Kompetensi Guru

Kulon Progo (Pokjawas) – Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) mempunyai peran strategis dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan disetiap satuan pendidikan di Indonesia. GPAI yang kompeten akan dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan baik dan mudah diterima oleh peserta didik.

Setiap guru hendaknya selalu aktif dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik, begitu pula GPAI. GPAI tidak sekedar memiliki empat kompetensi sebagai mana guru pada umumnya, namun GPAI memiliki enam kompetensi yang harus dikuasai. Enam kompetensi itu meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, spiritual dan kompetensi kepemimpinan. Hal tersebut disampaikan langsung Pengawas Pendidikan Agama Islam jenjang SMA Drs. Ahmad Janadi, M.S.I. dalam acara Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) yang bertempat di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Wates, Rabu (3/11/2021)

“Pada saat ini telah dilaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Untuk itu GPAI hendaknya senantiasa memperhatikan kebersihan dan kelengkapan sarana ibadah yang ada di sekolah. Masjid/Mushala Sekolah sebagai tepat praktik ibadah merupakan cerminan keimanan dari warga sekolah tersebut, karena kebersihan merupakan ssbagian dari keimanan seseorang,” ungkapnya.

“GPAI hendaknya memperhatikan kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Kerohanian Islam (Rohis) yang ada di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Beberapa Rohis di sekolah mengadakan kegiatan kajian keIslaman bagi siswa dengan pembicara dari alumni sekolah tersebut yang sering disebut mentoring. Untuk itu GPAI harus mendampingi kegiatan tersebut supaya materi kajian tetap sejalan dengan tujuan PAI di sekolah,” imbuh Janadi.

Selain itu Pengawas PAI juga mengapresiasi Guru PAI SMA Negeri 1 Kokap, Afdhol Abdul Hanaf, S.Pd.I., M.Pd. yang berhasil menjadi Guru Penggerak, dengan harapan dapat menggerakkan teman-teman GPAI SMA Kulon Progo melalui kegiatan MGMP. Apresiasi juga diberikan kepada Guru PAI SMA Negeri 2 Wates, Wahyu Imawati, S.Ag., M.S.I. yang telah berhasil mengikuti diklat pembelajaran berbasis TIK level 4. Sebanyak 30 orang guru se DIY dari berbagai jenjang baik PNS maupun non PNS diambil satu sebagai duta Rumah Belajar dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud.

“Salah satu program unggulan Kementerian Agama adalah Moderasi Beragama. Guru PAI merupakan ujung tombak untuk bisa menanamkan moderasi beragama beragama kepada para siswa. Untuk itu GPAI harus bisa menjadi teladan bagi siswa dan warga sekolah untuk dapat mengamalkan ajaran agama Islam dengan sebaik-baiknya, yang pada akhirnya dapat dirasakan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ’alamin,” pungkasnya. (jnd/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *