Sarasehan Moderasi Beragama, Kasubbag TU: Jalan Tengah

Kulon Progo (Kankemenag) – Moderasi beragama bisa diambil arti sebagai mengambil jalan tengah dalam beragama. Moderat dalam ekonomi bisa diartikan tidak boros, tetapi juga tidak pelit. Kasubbag TU Kankemenag Kulon Progo, H. Saeful Hadi, S.Ag. M.Pd.I. menyampaikan hal itu dalam Sarasehan Moderasi Beragama yang berlangsung di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wates, Sabtu (22/10/2022) pagi.

“Moderasi beragama berarti mengambil jalan tengah dalam beragama. Jika dalam ekonomi bisa diibaratkan tidak terlalu boros, tetapi juga tidak terlalu pelit,” ujar Saeful Hadi.

Saeful juga mengajak umat Kristen di Kulon Progo untuk selalu membawa citra positif dalam agama dengan selalu berbuat baik kepada sesama. “Mari kita selalu berusaha untuk membawa citra positif dalam beragama. Salah satunya dengan selalu berbuat baik kepada sesama,” pintanya.

Sementara itu Pj. Bupati Kulon Progo, Drs. Tri Saktiyana, M.Si. dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Perekonomian, Pembangunan dan SDA, Ir. Bambang Tri Budi Harsono, MA., menyampaikan bahwa Pemerintah berkewajiban memberikan jaminan dan perlindungan bagi umat beragama untuk beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya. “Untuk itulah diterbitkan Peraturan Bupati No 52 Tahun 2020 tentang Pendirian Rumah Ibadah dan Tempat Ibadah di Kabupaten Kulon Progo,” tuturnya.

Kegiatan sarasehan moderasi beragama serta penyerahan SK Pengakuan Rumah dan Tempat Ibadah Kristen tersebut diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Gereja-gereja Kristen (BKSGK) Kulon Progo. Pada kegiatan tersebut diserahkan SK Tempat/Rumah Ibadah untuk tahap 1 bagi 31 gereja dan rumah kebaktian Kristen di Kulon Progo.

Dalam kesempatan tersebut, selain dihadiri perwakilan Gereja-gereja di seluruh Kulon Progo, turut hadir juga perwakilan dari unsur Forkompimda serta Penyuluh Agama Kristen, yang secara simbolis turut menyerahkan SK Rumah dan Tempat Ibadah. (elp/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19