Gerebeg Sampah; Geliat Kampung Moderasi Beragama di Giripeni Wates

Kulon Progo (KUA Wates) – Penyuluh Agama Islam Kapanewon Wates, baik Penyuluh PNS maupun Non PNS bersinergi dengan Pokja Kampung Moderasi beragama menggelar kegiatan grebeg sampah yang difasilitasi oleh Kelurahan Giripeni, pada Ahad (25/06/2023). Sebagaimana diketahui bahwa progam Bank Sampah merupakan progam yang diinisiasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga lingkungan menjadi sehat.

Kegiatan grebeg sampah ini diawali dengan kirab dan drumband, arak-arakan gunungan sampah plastik dari kelompok bank sampah Dusun Graulan (Bank sampah Seruni), bank sampah Dusun Dobangsan (Bank Sampah Migunani, (Bank sampah Dusun Gunung Gempal ( bank sampah Mitayani) dan Bank Sampah Dusun Sideman (Bank Sampah Gumilar) serta dimeriahkan dengan berbagai tarian simulasi penanganan sampah dari sanggar Sekar Langit Alang- Alang.

Gerebeg sampah dan partisipasi dalam kegiatan komunitas seperti ini merupakan bentuk konkret dari upaya kampung moderasi beragama. Kegiatan ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memperkuat hubungan sosial antara masyarakat Giripeni yang beragam, menciptakan keharmonisan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari mereka.  Hadir dalam kesempatan tersebut Plh.Pj.Bupati Kulon Progo, Dinas Lingkungan Hidup, Panewu Wates, Kepala KUA Wates. Lurah dan Pamong Desa setempat, Babinsa, Babin Kamtibmas, dan pemerhati lingkungan lainnya.

Latif Fuad Nurul Huda, S.Ag., MSI selaku Kepala KUA Wates memberikan apresiasi yang setinggi-tinggi atas terselenggaranya kegiatan gerebeg sampah tersebut.. Menurutnya kegiatan ini juga dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial antara masyarakat beragama yang berbeda. Dalam gerebeg sampah, semua warga Giripeni, tanpa melihat latar belakang agama atau suku, bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan tempat tinggal mereka. Ini mencerminkan semangat gotong royong dan toleransi antarumat beragama.

“Saya sangat berterima kasih Bapak Adi Saputra, SE selaku Lurah SE, yang memberikan izin Kalurahan Giripeni  sebagai desa binaan kampung moderasi. Bahkan pada kesempatan Gerebeg Sampah menfasilitasi  Pokja KMB (Kampung Moderasi Beragama) Kapanewon Wates dan dibantu para penyuluh Agama untuk melaksanakan program KMB. Grebeg sampah, merupakan bukti bahwa masyarakat Giripeni adalah masyarakat yang moderat, mereka berbaur menjadi dalam adalah kesempatan Giripeni Expo, menyatu tanpa ada sekat dan perbedaan, tidak ada unsur perbedaan, namun semua agama yang ada di kelurahan Giripeni dapat mengikuti kegiatan tersebut,hal ini sebagai upaya penguatan moderasi beragama di wilayah kelurahan giripeni”, pungkas latif. (muk/dpj)

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *