Guru Pegiat Literasi MTsN 4 Kulon Progo Bedah Buku di Manunggal Fair 2023

Kulon Progo (MTsN4KP) – Salah satu guru MTsN 4 Kulon Progo  yang juga merupakan pegiat Literasi, Siwi Nurdiani, S.Pd.  menjadi narasumber bedah buku. Agenda tersebut diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kulon Progo bekerjasama dengan Komunitas SastraKu, Kamis (26/10/2023). Acara tersebut dilaksanakan di Stand Manunggal Fair, tepatnya di area Stadion Cangkring. Adapun buku yang dibedah adalah buku karya komunitas Perempuan Berkebaya Kulon Progo, kelas literasi. Selain Siwi Nurdiani hadir pula narasumber dari komunitas Perempuan Berkebaya Kulon Progo, Deasy Dandri dengan moderator Dwi Riswanto.

Dalam acara bedah buku tersebut, Siwi yang juga penulis novel Sihir Negeri Pasir dan Gumam Tebing Menoreh tersebut membedah mengenai puisi-puisi yang diciptakan oleh anggota komunitas. Salah satunya adalah Pengawas Madrasah, Barokatussolihah, S.Ag., M.S.I. “Komunitas luar biasa, anggotanya terdiri dari perempuan-perempuan yang notabene adalah aktivis di bidang masing-masing. Memilik konsen yang sama dalam menyuarakan isu perempuan melalui berbagai wadah baik seni, budaya, sastra, dan juga isu sosial lainnya,” papar Siwi.

“Kebaya juga tidak hanya pakaian tradisional semata. Namun kebaya menjadi simbol akultrasi antara nilai-nilai tradisi Jawa yang diusung dalam konsep modern. Kebaya menjadi salah satu pakaian yang menunjukkan karakter pemakainya. Dapat dipadupadankan secara fleksibel dan  tanpa membedakan siapa yang memakai. Bahkan ia dapat digunakan fleksibel tanpa sanggul oleh muslimah berhijab,” ungkap Siwi yang juga membacakan beberapa bait puisi yang ada di dalam buku.

Sebagai pegiat literasi sekaligus seorang guru, ia pun berharap bahwa komunitas semacam Perempuan Berkebaya Kulon Progo dapat berkontribusi dalam menanamkan karakter perempuan muda Indonesia yang kuat di tengah gempuran isu globalisasi dan teknologi. “Melalui puisi-puisi yang diciptakan, ternyata mampu menyampaikan berbagai isu yang menjadi kekhawatiran bersama,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pendiri komunitas Perempuan Berkebaya Kulon Progo dan merupakan Pemetri Budaya Nusantara, Nyai Dewi  Bardal Dersonolo. Puisi yang diciptakannya merupakan perpaduan bentuk puisi namun menganut kaidah kidung kinanthi (macapat).

“Saat ini kami sedang menggodhok mengenai pendidikan tata krama yang nantinya akan dimasukkan  ke dalam kurikulum pendidikan kita. Semoga kita dapat berkontribusi untuk menciptakan negara yang kokoh, adil, sejahatera dan terbebas dari segala macam bentuk kekerasan dan intoleransi,” ungkapnya.  (siw/abi).

Tetap sehat dan semangat

#No Korupsi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *