Sambut  Hari Santri, Penyuluh Agama KUA Wates  Ajak Lantunkan Shalawat Nariyah

Kulon Progo (KUA Wates) – Dalam rangka menyemarakkan hari  santri  dan mengenang  akan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan dakwah Islamiyah, serta meningkatkan kecintaan pada beliau, Majelis Taklim Ummahat menyelenggarakan pengajian rutin dengan melantunkan shalawat nariyah. Acara bertempat di masjid Darussalam Pengasih pada Sabtu malam ( 21/10/2023 ), dengan diawali do’a menuntut ilmu, membaca Al-fatihah dan shalawat nariyah.

Ketua Majelis Taklim Ummahat, Sofwati, S.Ag.,yang juga Penyuluh Agama KUA Wates dalam sambutannya mengatakan bahwa Shalawat Nariyah dikenal sebagai Shalawat Kamilah atau Taziyah atau Tafrijiyah. Tata bahasanya yang indah membuat  shalawat nariyah sangat mudah dihafal dan diingat, juga sering digunakan untuk puji-pujian baik di masjid maupun mushalla kampung. “Kita bersama-sama membaca shalawat untuk ibadah dan memohon syafa’at Nabi SAW serta dalam menyambut hari santri untuk mengenang dan meneladani perjuangan peran para kyai, ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan NKRI serta berkontribusi dalam pembangunan dan perjuangan  bangsa Indonesia.

“Menurutnya jamaah majelis taklim yang juga santri, diharapkan  bisa menjadi generasi dalam meneruskan perjuangan sebagaimana perjuangan Rasulullah SAW dalam berdakwah, semoga dengan bacaan shalawat nariyah semua hajat kita akan terkabul, dan Indonesia menjadi negara yang aman, damai  masyarakatnya adil dan makmur, dijauhi dari segala bencana,” harapnya.

Sedangkan dalam acara ceramah pengajian, Drs. H. Sumiran menyampaikan materi tentang keajaiban Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, Muhammad SAW adalah manusia mulia yang sangat hebat , beliau memiliki empat sifat yang perlu diteladani, yakni shiddiq ( benar ), Amanah ( dapat dipercaya ), tabligh ( menyampaikan ) dan Fathonah ( cerdas ). Meskipun Nabi mendapat gelar Ummi ( tidak bisa baca tulis ), tetapi beliau sangat cerdas apalagi dalam menghafal wahyu Allah , sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-A’laa ayat 6 yang artinya : “Kami akan membacakan ( Al-Qur’an ) kepadamu ( Muhammad ) maka kamu tidak akan lupa ,”Beliau adalah sosok pemimpin damba’an ummat, akhlakul karimahnya mampu menundukkan musuh-musuhnya, perjuangannya tidak kenal lelah walau banyak rintangan, maka sudah sepantasnya kita meneladani sifat-sifat beliau”, ungkapnya. Sebelum berakhirnya acara dilanjutkan dengan Tanya jawab dan ditutup dengan do’a kafaratul majlis. (sof /dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *