Siswa MandaKu Outing Class Menggali Kearifan Lokal di Pantai Mlarangan

Kulon Progo (MAN 2 KP) – Pembelajaran sosiologi bukanlah pelajaran teori semata. Seperti halnya yang dilakukan Muhammad Ridwan Azis, S,Pd.,guru Sosiologi MAN 2 Kulon Progo ini mengadakan pembelajaran di luar kelas (outing class) yakni kajian tentang pemberdayaan kearifan lokal oleh komunitas. Bersama siswa dari kelas XII IPS 4, kegiatan tersebut dilaksanakan di Pedukuhan II Pleret, Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, tepatnya Pantai Mlarangan, pada Senin (20/11/2023).

Dipilihnya pantai tersebut karena lokasi lebih dekat dengan madrasah dan terdiri dari berbagai komunitas. Adapun Kompetensi Dasar yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut yakni merancang, melakukan, dan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah pengaruh globalisasi.

“Proses kajian dilakukan secara sistematis. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing memilih komunitas di Pedukuhan II Pleret. Komunitas yang terpilih melibatkan Komunitas Wisata Pantai Mlarangan, Komunitas Tani Putra Pesisir, Komunitas Tani Pesisir Sari, dan Komunitas Nelayan Eret,” Azis menjelaskan.

Selanjutnya kunjungan dilakukan ke ke tempat-tempat komunitas tersebut. Para siswa kemudian melakukan wawancara kepada ketua komunitas mengenai kegiatan pemberdayaan kearifan lokal yang telah dilaksanakan. Selain itu, dokumentasi foto juga diambil untuk merekam berbagai program yang telah berhasil dijalankan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memahami upaya pemberdayaan masyarakat lokal dalam melestarikan kearifan lokal mereka. Para siswa sangat antusias dalam mendokumentasikan berbagai aspek kegiatan komunitas, sehingga nantinya bisa menjadi inspirasi bagi pengembangan program serupa,” tambahnya menerangkan tujuan dari kegiatan yang ia dampingi.

Lucky Andrian Pratama, merasa senang dengan kegiatan belajar di luar kelas mapel Sosiologi ini. “Menyenangkan sekali, bagi kami belajar seperti jauh lebih mengena sebab kita bisa melihat kondisi lapangan langsung. Bisa bertemu dengan pengelola komunitas sekaligus juga sambil berwisata,” tutur mantan Ketua OSIS Periode 2022/2023.

Kajian ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam kepada siswa tentang kearifan lokal, tetapi juga mendukung interaksi positif antara madrasah dan masyarakat sekitar. Diharapkan, temuan dari kajian ini dapat memberikan kontribusi positif untuk pengembangan program pemberdayaan di wilayah tersebut.(azs/ast/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *