Kegigihan Siswa MTsN 3 Kulon Progo dalam Olah Serelia

KulonProgo (MTsN3KP) – Pembelajaran Prakarya kelas VIII di semester dua diawali dengan pengolahan makanan berbahan serelia. Serealia merupakan tumbuhan golongan padi-padian yang dibudidayakan sebagai sumber karbohidrat seperti padi, gandum,
dan sorgum. Mengolah makanan dari bahan serelia tidaklah mudah bagi seorang pemula, namun hal ini tidak menyurutkan semangat siswa MTsN 3 Kulon Progo khususnya kelas VIII C. Hal ini disampaikan guru Prakarya, Rini Dwi Hastuti, S.Pd. Jum’at (26/1/2024) di ruang guru madrasah.

“Siswa kelas VIII C praktik mengolah makanan berbahan serelia. Mereka membuat berbagai macam menu. Ada salah satu kelompok yang sangat menarik, mereka membuat kue mochi. Untuk membuat makanan ini membutuhkan ketelatenan dan kecermatan,” ungkap Rini.

Rini juga menambahkan bagaimana kegigihan siswa dalam praktik ini. “Kelompok pembuat mochi sangat gigih. Mereka membuat adonan sampai 3 kali agar menghasilkan kue mochi yang baik,” tambah Rini.

Sementara itu, Dwi Astuti Maryuningsih, S.T. sebagai tim penilai merasa bangga melihat kegigihan para siswa. “Saya bangga sekali melihat usaha mereka, hal ini perlu diapresiasi. Semoga kegigihannya ini dapat diaplikasikan juga dalam perjuangannya meraih cita -cita,” tutur Dwi.

Dalam proses pembelajaran ini, Dwi juga menerangkan tentang bagaimana mereka menentukan menu, berbelanja, berinovasi, berproses yang berulang ulang serta penyajian. (dam/ami/abi).
Tetap sehat dan semangat
#No Korupsi

3 replies
  1. Ana
    Ana says:

    Mbak Tutik sekarang sangat piawai dalam menulis berita. Semangat . Anak – anak ternyata juga bisa buat berbagai hidangan camilan ya. Bisa dikembangkan lho. Punya potensi itu anak.

    Balas
  2. Rini Dwi Hastuti
    Rini Dwi Hastuti says:

    Kerja sama dalam tim kelompok masak sangat berperan mendewasakan kemampuan berkomunikasi siswa, rasa kepercayaan diri peserta didik perlu sangat di kembangkan. Pada awalnya mau di foto bersama dengan produk olahan mereka sebelum mereka berjualan itu susah minta ampun. Setelah delapan tahun berjalan alkham guru, tendik dan semua peserta semua siap membeli dengan ikhlas semua produk karya olahan siswa praktek.

    Balas

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *