Musda MUI Kulon Progo 2024, Komitmen Tingkatkan Layanan Umat

Wates (Kankemenag KP) – Setelah adanya bandara maka secara otomatis Kulon Progo menjadi pintu masuk baru menuju ke Yogyakarta, sehingga terjadi perubaan sebuah kebiasaan bagi masyarkat. Kulon Progo menjadi menjadi wilayahbaru sebagai  primadona pengembangan bisnis, kuliner dan terjadinya pengembangan visi misi bagi instansi yang berada di daerah Kulon Progo. Hal ini menjadi sebuah tantangan baru bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di dalam membina, membimbing dan mengayomi masyarakat khususnya di wilayah Kulon Progo. MUI dituntut untuk selalu siap dan sigap untuk bersinergi dengan berbagai lembaga dan instansi yang ada di Kulon Progo. Disisi lain mulai muncul aktivitas/ kegiatan yang akan mempengaruhi perilaku atau budaya yang berbeda bagi masyarakat Kulon Progo misalnya dengan muncul tempat hiburan, karaoke, kuliner, bisnis perhotelan/ penginapan dan komplek perumahan. Perubahan budaya dan kebiasaan baru masyarakat ini menjadi tantangan tersendiri bagi MUI kedepan. Percepatan pembangunan di Kulon Progo menjadi tuntutan dan suatu keharusan yang tidak bisa diabaikan, karena tuntutan zaman. Disinilah peran MUI sangat krusial, sehingga harus segera dirumuskan Langkah-langkahnya, diantaranya lakukan mitigasi/ deteksi dini, berperan aktif dalam memberikan solusi terkait dengan problematika di Kulon Progo. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kab. Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd., pada saat memberikan sambutan dalam Acara Musyawarah Daerah Majelis Ulama Kab.Kulonprogo, sabtu, (10/02/2024), bertempat di Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama Kab. Kulon Progo.

“Impian Kulon Progo dalam pembangunan adalah pembangunan berbasis pedesaan dengan unsur metropolitan. Kulon Progo bisa menjadi kabupaten yang maju sesuai perkembangan jaman tetapi tetap mempertahankan nuansa desa, budaya desa, aruh-aruh, gotong royong dan budi pekerti tetap terjaga dalam kota metropolitan tersebut”  ujar, Kepala Kantor, disambut dengan tepuk tangan oleh peserta musda.

Wahib Jamil berpesan agar bersama-sama dengan seluruh komponen yang ada, untuk bisa berperan menjadikan Kulon Progo tetap rukun, damai, dengan indeks  kualitas keagamaan yang meningkat. MUI Kulon Progo bisa menjadi suritauladan dan berada di garda terdepan.

Ketua MUI Kulon Progo, Drs K.H. Wasiluddin,  dalam Laporan Pertangungjawaban menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaannya. Periode ini merupakan periode yang sulit karena adanya wabah covid-19, sehingga semua harus menyesuaikan dan beradaptasi dengan model yang berbeda dengan biasanya, termasuk dalam hal beribadah, sehingga di masa tersebut banyak di minta fatwa-nya. Termasuk dalam periode musda yang terlambat beberapa bulan, krn di lantik di tanggal 18 Des 2018 sehingga seharusnya desember kemarin tapi harus mundur di tahun 2024. “Saya mewakili pengurus sudah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban di depan hadirin semua, apakah bisa di terima?” ucap Wasiluddin, dan secara serentak semua menjawab “diterima”.

Ketua Umum MUI DIY, Prof. Dr. H Machasin, M.A. dalam Sambutannya, menyampaikan bahwa Musda merupakan rukun organisasi harus dilakukan dalam setiap periode 5 tahunan atau satu periode, dalam musda bisa menentukan garis-garis besar yang perlu di tetapkan, dan sekaligus sebagai kesempatan melihat kinerja organisasi sehingga bisa melihat hal-hal baik dan buruk untuk acuan evaluasi program dimasa depan.

“MUI adalah pelayan bagi umat dan mitra dari pemerintah sebagai pelayan umat. MUI hadir sebagai pembimbing dan mitra pemerintah membantu pemerintah dalam usaha mencapai tujuan bernegara sesuai tercantum dalam UUD. Dalam sejarahnya, MUI ada karena keilmuannya dan kesediaan dalam memberikan jawaban kebutuhan umat, serta bisa hadir kepada semua umat islam kapan saja saat dibutuhkan, sehingga kita berharap bagi pengurus MUI untuk selalu meningkatkan dan menyampaikan ilmunya, kesediaannya, serta waktunya untuk selalu hadir melayani umat” ujarnya, saat membuka Musda MUI Kulon Progo.

Peserta Musda ini terdiri dari DP MUI Kulon Progo, DP MUI Kapanewon Se-Kab.Kulonprogo, Ormas Islam tingkat daerah Kab.Kulonprogo, Kankemenag Kab.Kulonprogo dan Kepala KUA se-Kab.Kulonprogo. Ketua Umum MUI DIY, Prof Dr H Machasin MA., dan Sekretaris Umum, Drs H Wijdan Al Arifin, M.Pd.I, Kepala Kankemenag Kab.Kulonprogo, HM Wahib Jamil, S.Ag, MPd, Ketua PDM Kab.Kulonprogo H Nurudin SH, MA dan dari PCNU, Fahrudin.

Di akhir sidang pleno Musda MUI di putuskan beberapa rancangan program kerja dan rekomendasi serta kepengurusan yang ada, yang sudah di tentukan oleh tim formatur, dan sudah melalui sidang pleno oleh Musda dengan susunan Personalia Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Kulonprogo masa bhakti 2024 – 2028 sebagai berikut;  Dewan Pembina / Penasehat: Ketua, KH Saifudin, Wakil Ketua, Drs H Rinto Subronto, Drs H Muntachop, Sekretaris (exofficio) Ahmad Shoim, S.Pd, dengan Anggota, HM Wahib Jamil, S.Ag, M.Pd.I, DR H Abdul Ghoffar, MSI, K Luqman Arifin Fatkhul Huda ST, H Nurudin, SH, MA, Drs. Jazil Ambar Was’an dengan Dewan Pimpinan Harian, Ketua Umum Dr HM Jumarin. M.Pd, Ketua I, Drs K.H. Wasiluddin, Ketua II, Dr. H Tohari, S.Sy, S.Th.I. MSI, Ketua III, KH. M. Nuyamin, Lc, Sekretaris Umum, Ahmad Shoim, S.Pd, Sekretaris, Ir. H Nur Aminingrum, Bendahara Umum, H. Saeful Hadi, S.Ag, M.Pd, Bendahara Nur Isnandar, S. (isn/don).

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *