Pramuka MTsN 4 Kulon Progo Adakan Bimbingan Remaja Inklusif Bersama IPNU/IPPNU
Kulon Progo (MTsN 4 KP) – Sejumlah 40 pramuka kelas VII MTsN 4 Kulon Progo mengikuti kegiatan bimbingan remaja inklusif yang diprakarsai oleh Ikatan Pelajar Nahdhlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdhlatul Ulama (IPPNU) PAC Kapanewon Girimulyo bekerjasama dengan Gerakan Keluarga Maslahah Nahdhlatul Ulama (GKMNU) Kulon Progo, Jumat siang (16/2/2024). Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula unit II madrasah setempat. Adapun narasumber yang hadir yaitu Risma Ninda A dan Amalia Septiani N.
Kepala Madrasah, Nurhayanti, S.Pd. M.Sc. Menyampaikan bahwasannya bimbingan untuk remaja sangatlah penting. “Madrasah memperhatikan kebutuhan siswa dengan berbagai karakter, kondisi fisik, kecerdasan, dan kemampuan. Oleh karena itu madrasah perlu memetakan kebutuhan siswa tiap jenjang dan dapat secara individu melalui pendampingan dan penjaringan bakat minat. Adanya kerjasama dengan berbagai lembaga dalam rangka pendampingan tersebut, supaya siswa menemukan bimbingan dalam pengembangan diri.,” ungkap kepala madrasah.
Waka Kesiswaan, Lukman Khakim, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada IPNU/IPPNU yang telah hadir untuk berbagi ilmu dan wawasan. “Untuk itu kalian harus mengikuti bimbingan ini dengan sebaik-baiknya. Insyallah, ilmu yang disampaikan oleh Kakak-Kakak dari IPNU/IPPNU ini akan bermanfaat untuk kalian,” tandasnya.
Dua sesi yang berlangsung selama sekitar 90 menit tersebut diikuti antusias oleh para peserta. Narasumber menggunakan media dan games serta diskusi dan presentasi. Tampak para peserta antusias menyampaikan hasil diskusi kelompok. Di sela-sela itu, narasumber juga menyisipkan games dan juga sesi ceramah.
Bimbingan tersebut membahas mengenai bagaimana remaja dapat memahami perubahan diri dan dinamika remaja. Remaja juga harus memiliki life skill, mengelola emosi, self protection, pengambilan keputusan, dan keterampilan membangun relasi sosial serta komunikasi. Amalia menyampaikan pula mengenai konsep diri remaja yang sehat. “Remaja yang sehat itu dimuai dengan membangun jembatan harapan, memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan dan problematika remaja, serta menguasai konsep remaja dalam Al-Qur’an,” ujarnya.
Salah satu peserta, Dhaisyah Merlinda Putri mengungkapkan rasa senang karena berkesempatan mengikuti acara bimbingan tersebut. “Saya tertarik dengan materi tentang nilai pribadi. Menurut saya itu sesuatu yang harus diprioritaskan dalam hidup–seperti karakter atau sifat. Apa yang terpenting dalam hidup? Kita harus tanggung jawab. Kita juga harus rendah hati. Intinya nilai diri kita itu harus lebih baik,” ungkap Linda panggilan akrab siswa kelas VIIA yang juga pengurus OSIS periode 2023/2024. (siw/don)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!