MIN 2 Kulon Progo Tutup Tahun Pelajaran Praktik Batik Teknik Shibori
Kulon Progo (MIN2KP) – Banyak sekali ragam karya seni di nusantara. Di antaranya adalah seni batik. Seni batik ada beberapa macam. Antara lain batik tulis, batik cap, ecoprint, dan shibori. Shibori ini berasal dari kata ‘shiboru’ yakni teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan.
Guru MIN 2 Kulon Progo, Fitri Asmawati melaksanakan tutup tahun pelajaran dengan memperkenalkan shibori tersebut pada siswa kelas 5 di madrasah setempat, Kamis (20/6/2024).
“Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkenalkan batik jumputan dengan teknik shibori yang mudah dan sederhana. Selain itu kegiatan ini juga sebagai alternatif mengisi kegiatan setelah Penilaian Akhir Tahun (PAT),” terangnya.
Kegiatan ini merupakan bagian materi tema 9 pada muatan pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Salah satu tema yang dipelajari pada semester 2, yakni membuat karya seni daerah.
Proses Pembuatan Batik dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan antara lain kain mori/kain katun (kaos atau baju berwarna putih/cerah), pewarna wentol, botol bekas air mineral, sedotan plastik kecil, karet, air panas, dan garam.
Kain dapat diganti dengan kaos berwarna putih atau cerah. Langkah selanjutnya adalah melipat kain dengan ukuran yang kita inginkan. Melipat kain dilakukan bolak-balik seperti kipas kertas. Setelah itu lipat lagi dasar kain menjadi bentuk segi empat atau segitiga ukurannya bisa disesuaikan dengan keinginan kita ataupun memutar kain sehingga berbentuk lingkaran. Ikat kain dengan karet gelang, agar kain kencang dan tidak mudah lepas saat proses pewarnaan.
Siapkan wadah untuk melarutkan warna. Tambahkan air panas dan garam saat proses pelarutan warna. Masukkan larutan warna ke dalam botol yang telah dilubangi tutupnya dan diberi sedotan kecil (meminimalisir larutan tumpah). Tuang larutan pewarna pada kain sesuai keinginan. Diamkan selama 15-20 menit
Setelah itu buka ikatan karet gelang lalu keringkan kain. Setelah kering, kain direndam dalam air garam dengan tujuan untuk mengunci warna. Bilas dengan air bersih, kemudian angin-anginkan kain hingga kering.
Kepala MIN 2 Kulon Progo, Hartati, S.Pd.I., M.Pd. sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. “Selain membuat siswa kreatif dan aktif, kegiatan ini dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa. Siswa juga merasa senang karena tidak hanya mendapatkan teori, tetapi mempraktikkan langsung. Kegiatan ini juga dapat untuk mengisi waktu luang sebelum penerimaan rapor,” ungkapnya.
Salah satu murid kelas 5, Aqhel Mozaik Aufar mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. Meskipun hasil yang ia peroleh belum memuaskan, ia menyatakan bahwa apapun hasilnya harus disyukuri. “Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini. Apapun hasilnya harus disyukuri. Ini adalah pengalaman pertama saya membuat shibori. Ternyata sangat asyik, menyenangkan, dan tentunya harus banyak belajar agar hasilnya lebih bagus,” ujar Aqhel. (fas/abi).
#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!