Stop Judol, Penyuluh KUA Wates Bekali Remaja Ngentak, Bahaya Judi Online

Kulon Progo (KUA Wates) – Para remaja di Dusun Ngentak, Kalurahan Ngestiharjo, mendapatkan pengetahuan berharga tentang bahayanya terjerumus pada judi online dan pinjaman online (Pinjol) dalam pertemuan rutin yang berlangsung pada Sabtu (29/06/2024) malam.

Kegiatan ini dihadiri oleh 40 remaja putra dan putri. Hadir pula Kamituwa Saodah, Retno Pujiati dari Puskesmas Wates, Dukuh, BPD dan para kader Kalurahan Ngestiharjo, serta narasumber Luazizah, S.H.I., Penyuluh Agama KUA Wates.

Sosialisasi ini digagas untuk membekali para remaja dengan pengetahuan tentang dampak negatif judi online dan pinjol, yang marak terjadi di era digital saat ini.

Kamituwa Saodah dalam sambutannya, mengingatkan para remaja agar menjauhi judi online dan pinjol karena dapat menjerumuskan mereka ke dalam masalah keuangan dan sosial.

Sedangkan Retno Pujiati dari Puskesmas Wates menambahkan bahwa judi online dan pinjol juga dapat berakibat fatal pada kesehatan mental para remaja, seperti stres, depresi, dan bahkan sampai pikiran untuk bunuh diri.

Selain itu Luazizah, S.H.I., menjelaskan secara detail tentang modus operandi judi online dan pinjol, serta bahayanya bagi individu, keluarga, dan masyarakat.

Ia menekankan bahwa judi online dan pinjol seringkali menjanjikan keuntungan yang  instan, namun kenyataannya justru akan menjerumuskan penggunanya ke dalam hutang yang menumpuk dan berbagai konsekuensi negatif lainnya. “Diantara bahaya judi online yaitu menyebabkan ketergantungan hingga resiko bunuh diri, merusak keimanan, menguras keuangan, merusak kesehatan mental bahkan putus sekolah,” jelasnya.

Para remaja tampak antusias mengikuti sosialisasi ini. Luazizah berharap semoga para remaja tetap waspada dan mengajak mereka untuk ikut mensosialisasikannya kepada keluarga serta masyarakat Ngentak untuk bersama-sama menghindari judi online bahkan stop dari judi online. Ia juga menghimbau orang tua untuk lebih waspada dan mengawasi aktivitas anak-anak mereka di dunia digital, serta menjalin komunikasi yang terbuka untuk mencegah mereka terjerumus ke dalam judi online dan pinjol.

Dalam kesempatan lain, Kepala KUA Wates, Marjuki, S.H.I., MSI., berharap “kegiatan sosialisasi yang disampaikan para penyuluh ini dapat memberikan dampak positif bagi para remaja dan membantu mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ujarnya. (lua/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *