Workshop Kepenulisan Cerpen Duta Literasi MTsN 4 Kulon Progo Undang Novelis

Kulon Progo (MTsN 4 Kulon Progo) – Dalam rangka peringatan bulan bahasa 2024, Duta Literasi MTsN 4 Kulon Progo bersama Perpustakaan Titian Ilmu MTsN 4 Kulon Progo selenggarakan workshop kepenulisan untuk pemula (1-3/10/2024) di Lab MIPA madrasah setempat. Workshop diiikuti oleh 27 peserta, pelatihan tersebut mengundang novelis sekaligus alumni yaitu Anggita Dwi Linggar, yang dikenal dengan nama Gitta Linggar. Selain itu juga menghadirkan coach novelis sekaligus guru Bahasa Indonesia MTsN 4 Kulon Progo, Siwi Nurdiani, S.Pd. Dua pembicara lain yang mengisi acara yakni Susi Retnowati, S.Pd. selaku kepala perpustakaan dan Ismi Subekti, S.Pd. guru Bahasa Indonesia yang sekaligus tim literasi MTsN 4 Kulon Progo.

Kepala Madrasah sekaligus Pembina Duta Literasi Nurhayanti, S.Pd.,M.Sc. dalam sambutannya memberikan apresiasi dan motivasi kepada peserta untuk dapat mengikuti workshop dengan sebaik-baiknya. “Apalagi kalian nanti dari pelatihan ini akan menelurkan karya berupa cerpen. Ikutilah workshop ini dengan sebaik-baiknya, sebab kalian merupakan anak-anak terpilih,” ujar kepala madrasah.

Senada dengan kepala madrasah, kepala perpustakaan Susi Retnowati, S.Pd. juga menyampaikan harapan dan rasa terima kasih atas antusias para peserta workshop kepenulisan. “Semoga ilmu yang kalian dapatkan bermanfaat dan nantinya karya kalian menjadi karya yang dapat dinikmati pembaca di luar sana,” tutur Susi Retnowati.

Sementara itu, workshop selama dua hari diisi oleh Anggita Dwi Linggar yang membedah sekaligus mempraktikkan bagaimana mengolah konflik dan alur cerita sehingga cerita menjadi menggigit. “Saya senang sekali diundang oleh MTsN 4 Kulon Progo untuk berbagi ilmu di almamater tercinta. Saya harap akan lahir penulis-penulis dari MTsN 4 Kulon Progo selanjutnya,” ujar Anggita ketika mengisi sesi.

Di sesi lain, Siwi Nurdiani, S.Pd. selaku guru penggerak literasi sekaligus penulis novel tersebut memulai workshop dengan membuat peta pikiran berisi garis besar cerpen yang ingin mereka tulis lalu diperkaya dengan unsur maupun aspek kebahasaan. Salah satu aspek kebahasaan yang ditanyakan oleh peserta dan kemudian menjadi pembahasan adalah pentingnya membangun dialog bermakna dalam sebuah cerpen. Selain itu ia juga membahas pertanyaan dari peserta seputar plot twist yang tak mudah tertebak. Mengenai proses penyuntingan dan tata bahasa, dikupas secara mendalam oleh dua narasumber yakni Susi Retnowati, S.Pd. dan Ismi Subekti, S.Pd.
Di hari kedua pelatihan, peserta setidaknya telah menyelesaikan 80% karya cerpen yang nantinya akan diterbitkan menjadi buku antologi cerpen bersama. Dengan pelatihan ini diharapkan akan dapat mendongkrak semangat sisa dalam berliterasi. (siw/don)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *