MTsN 6 Kulon Progo Integrasikan Pendidikan dengan Outing Class
MTsN 6 Kulon Progo kembali melaksanakan kegiatan Outing Class sebagai bagian dari inovasi pembelajaran berbasis pengalaman. Pada kesempatan kali ini, destinasi yang dipilih adalah sentra kerajinan Kasongan di Bantul, Museum Kotagede dan Museum Dirgantara Mandala di Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa (21/01/2025) ini melibatkan seluruh siswa kelas VII beserta guru pendamping.
Kepala MTsN 6 Kulon Progo, H. Riza Faozi, S. Ag., M.S.I. menyampaikan bahwa kegiatan Outing Class ini bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan formal dengan pengalaman nyata di lapangan. “Kami ingin memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya teoritis tetapi juga aplikatif. Dengan mengunjungi Kasongan, Museum Kotagede dan Museum Dirgantara, siswa diharapkan dapat memahami kearifan lokal sekaligus memperoleh wawasan tentang sejarah dan teknologi penerbangan Indonesia,” ungkap Riza.
Kunjungan pertama dilakukan di Kasongan, sebuah daerah yang terkenal sebagai pusat kerajinan gerabah. Di sini, siswa diajak untuk melihat proses pembuatan gerabah mulai dari tahap awal hingga produk jadi. Para siswa juga praktik langsung membuat dan mengecat gerabah secara langsung dengan bimbingan para perajin lokal. Aktivitas ini mendapat antusiasme tinggi dari para siswa, seperti yang diungkapkan oleh salah satu siswa, Zharifah dari kelas VIIC,
“Belajar membuat gerabah itu seru sekali. Saya jadi tahu bagaimana prosesnya dan betapa sulitnya menghasilkan kerajinan yang indah.” ujar Zharifah.
Setelah dari Kasongan, rombongan melanjutkan perjalanan ke Museum Kotagede, yang merupakan tempat bersejarah dalam perkembangan perak di Yogyakarta. Museum Kotagede dahulunya merupakan rumah kediaman milik BH Noerijah seorang tokoh keturunan kalang yang terkenal sebagai pengusaha emas. Di sini, siswa mempelajari sejarah kerajinan perak dan melihat langsung berbagai koleksi perhiasan, ukiran, dan karya seni berbahan dasar perak. Kunjungan ini memberikan pemahaman mendalam tentang kekayaan budaya lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia.
Setelah puas belajar di Museum Kotagede, rombongan melanjutkan perjalanan ke Museum Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Di sini, siswa diperkenalkan pada sejarah perkembangan penerbangan di Indonesia, mulai dari masa awal kemerdekaan hingga teknologi dirgantara modern.
Para siswa terlihat sangat antusias saat mengamati koleksi pesawat, diorama sejarah, dan simulasi penerbangan yang ada di museum. Salah satu siswa, Adhyastha V.J Wiratama dari kelas VIIC mengaku sangat terinspirasi setelah melihat koleksi pesawat tempur yang digunakan TNI AU. “Saya jadi lebih tertarik untuk belajar teknologi penerbangan. Rasanya keren sekali melihat perjuangan bangsa kita dalam mengembangkan dirgantara,” ujar Tama.
Pihak museum juga memberikan sesi edukasi singkat mengenai pentingnya teknologi dirgantara dalam kehidupan modern. Siswa diajak untuk berpikir kritis tentang bagaimana teknologi ini dapat mendukung pembangunan bangsa di masa depan.
Kegiatan Outing Class ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi siswa, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Menurut salah satu guru pendamping, Ibu Ani Romahoni, S.Pd., kegiatan seperti ini mampu meningkatkan minat belajar siswa. “Melalui pengalaman langsung, siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang sebelumnya hanya mereka pelajari di kelas,” jelas Ani. (nhc/don)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!