Syawalan MTsN 3 Kulon Progo: Momen Sucikan Hati dan Tingkatkan Semangat Baru
Kulon Progo (MTsN3KP) – Suasana kebersamaan dan kekeluargaan terasa hangat di MTsN 3 Kulon Progo saat seluruh warga madrasah guru, tenaga kependidikan, dan siswa menggelar acara Syawalan dan Halal Bihalal pada Rabu pagi (9/4), bertempat di mushola setempat. Kegiatan ini menjadi ajang saling memaafkan sekaligus momen untuk memperkuat semangat spiritual pasca-Ramadhan.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Madrasah, Munji Jakfar, S.Pd.I., M.Pd.I. Dalam sambutannya, Munji mengajak seluruh warga madrasah untuk menyempurnakan ibadah ramadhan dengan mempererat silaturahmi melalui saling memaafkan.
“Setelah satu bulan kita berjuang melawan hawa nafsu dengan berpuasa, kini saatnya kita saling memaafkan. Mari buka lembaran baru dalam berinteraksi sesama warga madrasah,” ujar Munji. Munji juga menekankan pentingnya menjadikan bulan ramadhan sebagai bulan tarbiyah, dan menjadikan bulan Syawal sebagai bulan peningkatan, baik dalam ibadah, akhlak, maupun semangat belajar.
Salah satu pesan penting yang disampaikan adalah tentang menjaga pergaulan dan akhlak. Kepala madrasah mengingatkan agar para siswa menjauhi perilaku buruk seperti mencela orang lain, terutama melalui hinaan yang melibatkan orang tua. Beliau menyebut bahwa hal itu merupakan dosa besar yang harus dihindari.
Selanjutnya, ikrar Syawalan disampaikan oleh perwakilan siswa, Rafif Nujud Santoso, yang mengungkapkan permohonan maaf kepada para guru dan tendik dan juga sesama siswa. Ikrar ini kemudian ditanggapi dengan hangat oleh Muhammad Masruri, S.Pd, yang mewakili para guru dan tenaga kependidikan.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Sigit Adi Pratomo, Lc. Dalam ceramahnya, Sigit mengingatkan bahwa puasa bukan hanya kewajiban, namun sarana tarbiyah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Sigit menekankan pentingnya menjaga bekas kebaikan dari bulan Ramadhan dengan tetap istiqomah dalam beribadah dan berakhlak mulia, seperti melanjutkan puasa enam hari di bulan Syawal. “Dosa memang terasa nikmat di awal, tapi akan membawa kehancuran. Karena itu, pemuda harus punya pikiran cemerlang dan semangat taqwa di mana pun berada,” tegasnya.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Muh Khoiri dan dilanjutkan dengan saling bersalam-salaman antar warga madrasah. Dengan semangat syawalan, seluruh peserta pulang dengan hati yang lebih tenang dan niat yang diperbarui untuk menjadi insan yang lebih baik, sesuai dengan tagline madrasah: Bersatu, Maju, dan Berprestasi. (aan/ftr/don)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!