MTsN 6 Kulon Progo Menggelar Edukasi Gizi Komprehensif dan Bangun Ketahanan Pangan

Kulon Progo (MTsN6KP) – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Kulon Progo menyelenggarakan kegiatan edukasi gizi masyarakat yang terintegrasi. Inisiatif ini merupakan bagian esensial dari program “Nutrition Goes to School”, sebuah kolaborasi strategis dengan mahasiswa Jurusan Gizi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Selasa, (4/11/2025). Fokus utama kegiatan ini adalah penyampaian materi kritis mengenai konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), yang kemudian dilengkapi dengan pengalaman belajar langsung berupa praktik menanam tanaman yang bernilai gizi.
Edukasi inti mengenai gizi disampaikan langsung oleh Nanang Wahyu Santoso, S.Gz.RD., M.P.H., perwakilan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo. Dalam presentasinya, ditekankan bahwa batasan asupan harian gula, garam, dan lemak harus disesuaikan dengan rekomendasi kesehatan yang berlaku. Nanang Wahyu Santoso menjelaskan bahwa pola konsumsi berlebihan dari ketiga komponen tersebut merupakan predisposisi risiko utama terhadap berbagai Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Beliau memberikan penekanan khusus pada pentingnya pemahaman dan pengendalian dini asupan GGL di kalangan remaja, menyatakan bahwa: “Penting bagi para siswa untuk mulai memahami dan mengendalikan asupan GGL sejak dini. Prinsipnya sederhana: Gula, Garam, Lemak, dibatasi! Edukasi ini menjadi bekal berharga bagi masa depan kesehatan mereka.” Jelas Nanang.
Antusiasme terlihat jelas dari partisipasi aktif siswa dan guru MTsN 6 Kulon Progo, terutama selama sesi diskusi mengenai takaran aman konsumsi GGL dalam menu sehari-hari.
Pendekatan pembelajaran menjadi lebih holistik dengan adanya praktik menanam yang difasilitasi oleh mahasiswa Gizi UAD. Aktivitas lapangan ini dirancang untuk menjembatani pengetahuan teoritis gizi dengan aplikasi praktis, mengajak peserta didik memahami signifikansi mengonsumsi pangan segar yang bersumber dari hasil tanam sendiri. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya transfer ilmu tentang teknik bercocok tanam yang baik, melainkan juga menautkan konsep gizi dengan sumber makanan alami.

Melalui praktik ini, mahasiswa UAD berupaya menanamkan kesadaran akan ketahanan pangan keluarga dan mempromosikan manfaat nyata dari konsumsi sayur serta buah-buahan yang ditanam secara mandiri. Hal ini dianggap sebagai langkah proaktif dalam upaya pencegahan stunting dan eskalasi kualitas gizi pada populasi remaja.
Kepala MTsN 6 Kulon Progo, Muhammad Muslich Purwanto, S.Ag., M.Pd. menggarisbawahi bahwa kegiatan ini mencerminkan sinergi yang vital antara institusi pendidikan, sektor kesehatan, dan perguruan tinggi. Ia menambahkan, “Program Nutrition Goes to School ini sangat relevan dan mendidik. Tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis tentang pembatasan GGL, tetapi juga menumbuhkan karakter peduli lingkungan dan gizi melalui praktik menanam. Kami berharap bekal ilmu ini dapat diterapkan oleh seluruh warga madrasah dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, kegiatan ini ditujukan untuk membentuk kader-kader perubahan gizi di lingkungan MTsN 6 Kulon Progo yang memiliki kesadaran mendalam akan pentingnya gizi seimbang sebagai fondasi utama untuk mencapai kualitas hidup yang optimal. (nhc/don)



Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!