Peresmian Mushala Kapanewon Sentolo, Kepala KUA Sururudin: Inspirasi Bagi ASN
Kulon Progo (Kua Sentolo) – Dengan berdirinya mushala Al Ikhlas di Komplek Kapanewon Sentolo diharapkan menjadi inspirasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) agar menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat. Sementara untuk para donator, Insya Allah pahala akan terus mengalir. Kepala KUA Sentolo, Muhamad Sururudin, S.Ag. menyampaikan hal itu di sela-sela kegiatan Nyadran dan Peresmian Mushala Al Ikhlas di komplek kapanewon setempat, Kamis (24/3/2022) siang.
“Semoga mushala ini menginspirasi bagi semua ASN agar menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat. Sementara untuk para donator semoga pahala selalu mengalir,” ujarnya.
“Semoga para leluhur dan pemimpin yang telah wafat senantiasa memperoleh ampunan dari Allah SWT. Warga masyarakat yang sedang sakit semoga lekas sembuh, yang sedih segera bergembira, yang banyak hutang segera lunas, diberikan kecukupan dan kelapangan rejeki, dan yang mempunyai cita-cita luhur serta tujuan mulia semoga diijabah oleh Allah SWT. Aamiin,” imbuh Surur.
Acara yang dihadiri seluruh unsur Forkopimkap Sentolo tersebut berjalan lancar dan penuh hikmad. Acara peresmian mushala diawali pemotongan pita oleh Panewu Sentolo. Dalam sambutannya, Panewu Sentolo, Raden Sigit Purnomo, S.IP. menyampaikan bahwa nyadran merupakan tradisi masyarakat di bulan syaban atau Ruwah. “Tradisi berupa doa bagi para leluhur dan para pemimpin agar diampuni dosa-dosanya. Harapannya para leluhur bahagia dan sejahtera atas amal ibadahnya. Tradisi Nyadran ini dilaksanakan menjelang hadirnya bulan Ramadhan,” ungkapnya.
“Adapun Mushala Al Ikhlas dibangun untuk menfasilitasi ASN dan masyarakat yang berkunjung di Kantor Kapanewon Sentolo. Dan mudah-mudahan pahala jariyah senantiasa mengalir kepada para donatur pembangunan mushala tersebut. Ke depan para Penyuluh Agama Islam berkenan memberikan bimbingan keagamaan bagi ASN Kapanewon Sentolo di Mushala tersebut,” imbuh Sigit.
Sementara Tausiyah disampaikan oleh Ustadz Damiri, MA, Penyuluh Agama Islam Kapanewon Pengasih, tentang pentingnya toleransi antar umat beragama dan moderasi beragama.
“Umat Islam harus meningkatkan ilmunya, sebab dengan paham ilmu tidak akan fanatik dalam hal-hal yang berbeda atau khilafiyah. Semisal shalat tarawih 11 ataupun 23 rakaat, ternyata jika paham ilmunya tidak akan ada masalah lagi. Contoh yang lain tradisi kenduri, nyadran doa untuk arwah, jika tahu ilmunya, maka tidak akan ada masalah terkait khilafiyah di tengah-tengah umat muslim. Dan Toleransi antar umat beragama telah dijelaskan dalam Q.S. Al An’am: 108. Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah,” tegas Damiri. (sam/abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!