Hari Raya Idul Adha, Kakan Wahib Jamil: Tunggu Keputusan Pemerintah
Kulon Progo (Kankemenag) – Pakar Astronomi Prof. Dr. Thomas Jamaludin dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi perayaan Hari Raya Idul Adha ada perbedaan. Diharapkan saling memahami, menghormati, dan menghargai adanya perbedaan ini. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu di sela-sela menghadiri Sosialisasi Kurban di Masa PMK yang berlangsung di Command Room Dinas Kominfo setempat, Rabu (29/6/2022) pagi.
“Ada prediksi perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha tahun ini berbeda. Untuk itu harus terus berupaya menambah wawasan agar tidak saling menyalahkan dengan adanya keyakinan, pendapat, dan pemikiran masing-masing yang berbeda. Akan tetapi agar saling memahami dan menghormati dengan adanya perbedaan tersebut,” ujarnya.
“Dalam penentuan awal bulan hijriyah di Indonesia menggunaan 3 metode, yaitu Wujudul Hilal, Rukyatul Hilal, dan Kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Untuk yang menggunakan kriteria wujudul hilal sudah menentukan untuk Hari Raya Idul Adha Jatuh pada Sabtu (9/7/2022). Namun untuk yang mengikuti kriteria Rukyatul Hilal dan MABIMS masih menunggu. Jika hilal tidak terlihat pada saat dirukyat, maka mengikuti kriteria MABIMS dan dimungkinkan Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Ahad (10/7/2022) mendatang. Namun demikian, mari kita tunggu keputusan resmi dari pemerintah,” imbuh Kakan.
“Bagi umat Islam yang berniat untuk melaksanakan ibadah kurban agar mengikuti ketentuan yang berlaku agar semua dalam kondisi yang aman. Pastikan juga bahwa hewan kurban juga dalam kondisi yang sehat dan memenuhi syarat secara syar’i. Untuk pelaksanaan penyembelihannya juga diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini karena saat ini kita masih berada dalam masa pandemi Covid-19 serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan,” pinta Jamil.
“Harapannya kerukunan umat beragama tetap terjaga dengan baik walaupun ada perbedaan. Karena sesungguhnya perbedaan itu adalah hal yag biasa. Maka ketenteraman dan kedamaaian bagi umat harus terus diupayakan. Kita ambil hikmah yang terbaik untuk mewujudkan akhlak yang mulia. Kebenaran itu mutlak milik Allah, maka tidak perlu saling menyalahkan dan merasa paling benar. Saling mendoakan sesame umat agar menjadi manusia yang mulia di sisi Allah SWT,” pungkasnya. (abi)
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!