MAN 2 Kulon Progo Hadir dalam Rakor Nasional Madrasah Vokasi
Kulon Progo (MAN 2 KP) – Bertempat di Hotel Aryaduta Losari Makasar, sebanyak 70 madrasah plus keterampilan dari seluruh Indonesia hadir dalam Rakornas Madrasah Vokasi. Kegiatan berlangsung selama tiga hari (11-13/11/2022) diselenggarakan oleh Direktorat GTK Kemenag RI bekerja sama dengan KKMA Madrasah Plus Keterampilan Indonesia. Rakornas dihadiri juga oleh Direktorat GTK Kemenag RI; Dr. Muh Zain, M.Ag.,Kasubdit Pendidikan Madrasah MA/MAK; Anis Masykur, dan Kasi Penmad Kanwil Kemenag Sulawrsi selatan; Affan Gaffar.
Dalam sambutannya Muh Zain menyampaikan tentang perkembangan era milineal yang ditandai dengan kemajuan teknologi berbasis digital. Sesuatu yang menjadi tantangan bagi semua madrasah untuk juga bersiap menguasai teknologi agar tidak tertinggal zaman. Lulusan madrasah diharapkan benar-benar mampu menjadi lulusan yang berkualitas. “Pendidikan tidak lagi bicara tentang, tetapi sudah pada pembelajaran berbasis kontekstual. Tidak lagi berkutat pada definisi dan teori-teori,” ujar Zain.
Selanjutnya Anis Masykur, Kasubdit Penmad MA / MAK menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini dalam rangka penguatan madrasah plus keterampilan. “Hasil audit BPK ditemukan bahwa di madrasah plus keterampilan masih ditemukan guru keterampilan yang mengajar belum sesuai kompetensinya,” ujar Annas.
“Oleh karena itu pada kegiatan ini, Direktorat GTK ingin mendengar sekaligus mengajak kepala madrasah plus keterampilan untuk berdiskusi dan sharing membahas kebutuhan-kebutuhan apa yang diperlukan dalam penguatan program keterampilan,” imbuh Anis.
Sementara itu, kepala MAN 2 Kulon Progo (Mandaku); Hartiningsih, M.Pd., selalu sangat mendukung dan bersyukur bisa diundang dalam kegiatan ini. “Sejak tahun 2017 MAN 2 Kulon Progo sudah mendapat SK sebagai madrasah plus keterampilan. Hingga sekarang, kami tetap berkomitmen untuk terus menjadikan program keterampilan sebagai program atau ikon unggulan. Berbagai program dan strategi dilakukan termasuk menggandeng Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDI) serta lembaga-lembaga lain sebagai partner kerjasama yang dituangkan dalam perjanjian MoU,” papar Hartiningsih.
Begitu juga dengan guru-guru program keterampilan juga sudah diampu oleh guru-guru yang sesuai dengan kompetensinya. “Alhamdulillah, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendis sangat mendukung luar biasa terhadap keberadaan Madrasah Plus Keterampilan, bantuan dan pendampingan dilakukan secara terus menerus” ujar Aning (panggilan akrab Hartiningsih).
Agenda hari kedua, dihadirkan narasumber dari Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja RI dan Direktur Robotik dari Kampung Robotik. Dilanjutkan dengan FGD yang dibagi dalam empat komisi pembahasan meliputi Komisi Teknologi, Komisi Program Kejuruan, Komisi Program
Keterampilan Pertanian dan Maritim, Komisi Kerjasama dengan Dunia Industri dan Dunia Kerja. Rakornas ditutup secara resmi oleh Abdul Rochman Staff Kementerian Agama RI dan dihadiri juga Direkrur GTK Kememag RI. (ang/ast/dpj)
Sebuah usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terintegrasi dengan kemampuan keberagaman yang cukup.
Madrasah sebagai tangan kanan resmi kementerian agama alias pondok pesantren tradisional yang diformalkan mempunyai saingan berat pekerjaan rumah bagaimana mendampingi siswa selama tiga tahun tapi ber efek seumur hidup, layaknya pondok pesantren tradisional dengan penokohan kyai didalamnya. Bismillah smg manfaat barokah ilmu hingga Khusnul khatimah 🤲🤲❤️