Sosialisasi Hisab Rukyat, Kakan Wahib Jamil: Dewasa Hadapi Perbedaan
Bantul (KankemenagKP) – Hisab Rukyat bukanlah sebuah kontroversi yang pantas untuk dipertentangkan. Maka diharapkan masyarakat semakin dewasa dalam menghadapi perbedaan. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu saat menghadiri Sosialisasi Rukyatul Hilal di POB Syekh Bela Belu, Kretek, Bantul, Senin (19/6/2023) sore.
“Hisab Rukyat bukanlah sebuah kontroversi yang pantas untuk dipertentangkan. Maka diharapkan kita semakin dewasa dalam menghadapi perbedaan. Adanya sosialisasi rukyatul hilal ini diharapkan peserta semakin paham dengan berbagai ketentuan tentang hisab rukyat,” ujarnya.
“Ketika terjadi problem di masyarakat atas adanya perbedaan pendapat atau pandangan, hendaklah kita menjadi seorang responsif dan berusaha sebagai mediator yang baik. Jangan sampai kita malah memperkeruh suasana dan jangan memihak salah satunya. Sehingga dengan demikian akan dapat diperoleh solusi yang terbaik untuk menjaga kerukunan umat,” imbuh Kakan.
“Untuk itulah perlu menjalin sinergi, koordinasi, dan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak. Kita juga melakukan mitigasi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi problematika di masyarakat,” pungkas Jamil.
Sementara Narasumber Ketua Badan Hisab Rukyat DIY, Mutoha Arkanuddin mengatakan bahwa dalam ilmu Falak terfokus pada 3 benda langit, yakni matahari, bumi, dan bulan. “Ilmu Falak terfokus pada tiga benda langit tersebut. Hisab rukyat bermanfaat untuk penentuan awal bulan Qomariyah, pengukuran arah kiblat, penerbitan jadwal imsakiyah, dan prediksi terjadinya gerhana,” terang Mutoha.
“Hisab rukyat juga ibarat dua sisi mata uang. Setiap 29,5 hari bulan dan matahari akan bertemu/ijtima’. Dan setiap jam perjalanan bulan akan terlambat 0,5° dari matahari. Adanya perbedaan awal bulan karena berbeda kriteria yang dipakai oleh masing-masing. Dan hal tersebut memang tidak perlu diperdebatkan,” katanya.
“Mari ikuti keputusan pemerintah. Atau kalau memang berbeda tidak perlu saling menyalahkan. Mari saling menghargai dan menghormati,” tutup Mutoha.
Kasi Bimas Islam, M. Qomaruzzaman, S.Ag. M.S.I. mengatakan bahwa acara diikuti oleh Kepala KUA, PAIF, Staf Bimas Islam, PC NU, dan PD Muhammadiyah. (abi).
Tetap sehat dan semangat
#No Korupsi
Artikel yang sangat menarik dan informatif. Terima kasih karena telah berbagi pengetahuan yang bermanfaat.kunjungi Tel U