PAIF Wates Selipkan Pesan Moderasi Beragama dalam Bimtek Pelaksanaan Qurban

Kulon Progo (KUA Wates) – Kalurahan Ngestiharjo menggandeng KUA Wates untuk melaksanan kegiatan Peningkatan Kapasitas Rois, Takmir Masjid Mushola dalam rangka persiapan pelaksanaan Penyembelihan Hewan Kurban 1444 H/2023 M yang berlangsung di Aula Kalurahan Ngestiharjo Kapanewon Wates, Rabu, (21/06/23).

Acara kegiatan tersebut di buka langsung oleh Lurah Kapanewon Wates, dalam sambutannya dijelaskan bahwa selama ini sebagian besar masyarakat muslim Indonesia melaksanakan ibadah kurbannya dengan melalui panitia, atau setidaknya ditangani oleh sekelompok orang. Oleh karena itu kegiatan ini sangat penting untuk diikuti oleh para praktisi lapangan tersebut, para penangung jawab kegiatan maupun yang melaksankan kurban secara pribadi mandiri, dengan demikian mereka memiliki bekal keilmuan yang cukup yang dapat dipraktekkan dalam kegiatan penyembeliahan hewan kurban.

Pada kesempatan yang sama Mukhlisin Purnomo, Penyuluh Agama Islam KUA Wates, menyampaikan tema tentang Ahkamul Udhiyah, Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban dalam Hukum Islam dan Problematikanya. Sebelum memaparkan uraian ia menyisipkan pesan agar para tokoh masyarakat untuk selalu menjaga dan menciptakan kerukunan keharmonisan dan menghargai perbedaan pendapat di tengah umat, mengingat pelaksanaan hari raya terjadi perbedaan, warga Muhammadiyah akan melaksanakan 10 Dzul Hijjah 1444 H pada hari Rabu, 28 Juni 2023. Sedang pemerintah telah menetapkan pada hari Kamis, 29 Juni 2023.

“Setiap tahunnya, umat muslim melaksanakan ibadah kurban sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Idul Adha. Namun, sangat penting untuk diingat bahwa panitia kurban perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik. Selain menguasai teknik penyembelihan yang benar, panitia juga harus memperhatikan penanganan daging yang higienis”, terang Mukhlisin.

Lebih lanjut Ia juga menjelaskan bahwa Teknik penyembelihan yang benar sangat penting untuk memastikan bahwa hewan kurban disembelih secara manusiawi dan sesuai dengan tuntunan syariat agama. Panitia harus memahami prosedur yang tepat untuk menyembelih hewan kurban, seperti lokasi pemotongan yang benar, penggunaan pisau yang tajam, dan proses pemotongan yang cepat untuk meminimalkan rasa sakit pada hewan. Mengikuti aturan yang ditetapkan dalam syariat Islam akan memastikan bahwa penyembelihan kurban dilakukan dengan benar dan penuh keberkahan.

“Diharapakan dengan memiliki pengetahuan cukup tentang teknik penyembelihan yang benar dan penanganan daging yang higienis, panitia kurban akan dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik. Hal tersebut  akan memastikan bahwa ibadah kurban dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam dan memberikan manfaat yang optimal bagi  kemaslahatan umat Islam serta masyarakat luas yang membutuhkan”, pugkasnya. (muk/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *