Peserta Syiar Bakti MAN 2 Kulon Progo 2023, Belajar Meracik Jamu
Kulon Progo (MAN2KP) – Setelah selama dua hari satu malam melakukan berbagai agenda bagi warga Kemiri Ombo Gerbosari Samigaluh, 11 peserta dan pendamping Syiar Bakti Mandaku 2023, mengunjungi Rumah Jamu untuk belajar tentang seluk beluk, pengawetan, dan meracik jamu tradisional. pada Sabtu 1 Juli 2023, Sabtu (1/7/2023). Kedatangan para peserta disambut langsug oleh Ketua Pengelola Rumah Jamu, Mulyono. Seorang staf Kamituwa Kalurahan Gerbosari.
Salah satu pendamping peserta Syiar Bhakti, Siamri, S.Sn., menyampaikan bahwa maksud kunjungannya adalah untuk mengetahui berbagai hal tentang jamu tradisional yang meliputi alasan warga Kemiri Ombo memilih jamu sebagai salah satu sumber penghidupan, bahan-bahan jamu, cara mengawetkan dan meramunya.
Ketua pengelola Rumah Jamu, Mulyono, mengucapkan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan peserta Syiar Bhakti Mandaku. Baginya MAN 2 Kulon Progo adalah tamu istimewa, dan ia mengajak para peserta didik untuk mengenal jamu, mencintai, menggunakan, bahkan menjadi pengusaha jamu tradisional.
Mulyono menceritakan pada masa lampu, tahun 1980-an, Kemiri Ombo terkenal sebagai sentra penghasil cengkih yang terkenal. Darinya warga Kemiri Ombo menggantungkan sumber penghasilannya. Akan tetapi karena harga cengkih turun drastis, petani merasa ongkos memanen cengkih dan harga jualnya tak sebanding, membuat petani rugi. Maka pohon cengkih tidak terawat lagi. Warga beralih menanam pohon panili. Namun, pohon panili tidak bertahan lama karena diserang hama.
Tahun 2015, warga memilih beralih ke tanaman yang mudah tumbuh, di sela-sela pohon cengkih, yaitu empon-empon, seperti jahe, kunyit, kapulaga, temulawak, dan temugiring. Walau hasilnya tak banyak, tetapi tanaman ini bisa diandalkan karena tidak memerlukan banyak tenaga dan biaya sebagai perawatan serta bisa ditinggal bekerja pada mata pencaharian yang lain. Kesuksesan menanam empon-empon, membuat Kemiri Ombo dipercaya untuk mewakil Kecamatan (Kapanewon) Samigaluh, maju lomba Taman Obat Keluarga (Toga) Tingkat Kabupaten Kulon Progo, dan meraih juara 1. Kemudian tahun 2019, mewakili Kulon Progo dan meraih juara 2 tingkat DIY.
Bagi Mulyono, mengikuti lomba adalah berkah. “Setelah kesuksesan itu, banyak akademisi seperti UGM dan perguruan tinggi lainnya datang membantu dan memberikan pelatihan untuk mengolah bahan-bahan jamu sehingga awet tahan lama dan harga jual juga naik. Salah satu cara mengawetkan bahan baku adalah melalui simplisia yaitu proses perajangan dan pengeringan hingga pengepakan. Ini kemudian saya praktikkan dan hasil dari jerih payahnya tersebut, saya menjadi juara 1 pekerja sosial di bidang pengolahan hasil pertanian,” Mulyono menuturkan buah perjuangannya.
Acara kemudian dilanjutkan dialog antara peserta Syiar Bakti Mandaku 2023 dengan Mulyono. Para peserta sangat antusias menanyakan seluk beluk jamu tradisional, bahan-bahan obat penyakit tertentu, dan cara membuatnya. Menutup kunjungan di Rumah Jamu Kemiri Ombo, para peserta disuguhi bahan minuman penyegar badan, berupa kristal wedang uwuh, yang baru saja dibuat istri Mulyono. (sug/ast/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!