KUA dan Puskesmas 1 Pengasih Gelar Penyuluhan Lanjut Usia
Kulon Progo (KUA Pengasih) – Dalam Al Quran surat Al Baqarah : 168, Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” Di usia yang udah lanjut ini, alangkah baiknya ayat ini diterapkan oleh Bapak dan Ibu lansia yang hadir di posyandu ini, karena disamping ada perintah dari Allah melalui Al Quran surat Al Baqarah : 168, makan yang halal dan baik menjadi kebutuhan penting yang harus perhatikan oleh kita semua, demikian disampaikan oleh Penyuluh Agama KUA Pengasih Damiri, S.Th.I M.Ag dalam kegiatan posyandu Lansia di Padukuhan Parakan Pengasih. (Kamis, 14/09/2023).
Menurutnya memasuki usia lanjut kita hendaknya wajib banyak mensyukuri nikmat Allah yang dianugerahkan, “Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu olehnya yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang. Kesehatan yang kita rasakan saat ini tidak selamanya ada. Demikian juga waktu luang, ada kalanya waktu luang yang kita miliki tidak kita gunakan untuk melaksanakan perintah Allah.” imbuh Damiri.
Acara yang diselenggarakan di rumah Dukuh Parakan, Sigit Pribadi S.Pd, M.Pd Kalurahan Sidomulyo, di hadiri oleh 35 orang pengurus dan peserta posyandu lansia, dipimpin langsung oleh Bidan Fathonati, A.Md.Keb dari Puskesmas Pengasih 1 dan dihadiri pula Agus Prasmono, S.Ag dan Muh. Munawir, S.Ag penyuluh agama KUA Kapanewon Pengasih.
Pada kesempatan yang sama Munawir memaparkan 4 karakter orang yang akan diselamatkan dari api neraka. Seperti sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
“Pada suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepada para sahabat, “Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram baginya tersentuh api neraka?’
Para sahabat kemudian menjawab, “Mau, wahai Rasulullah!”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “(Haram tersentuh api neraka orang yang) Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl.”
Hayyin itu orang yang tenang, teduh tidak emosional.
Layyin adalah orang yang lemah, lembut, sopan dan santun, perkataan dan sikapnya tidak melukai, tidak memojokkan, tidak mempermalukan, imbuh Munawir.
Qarib adalah pribadi yang hangat, akrab, supel alias tidak jaga image dan menyenangkan.
Sahl adalah orang yang memudahkan urusan orang lain, tidak ribet atau tidak berbelit-belit, pungkas Munawir.
Acara di akhiri dengan agenda periksa gula darah, berat dan tinggi badan serta ukur lngkar perut, yang dilaksanakan oleh petugas dari puskesmas pengasih 1 hingga akhir acara
Di akhir sesi penyuluhan, Agus Prasmono merangkum dari penyuluhan pertama dan kedua lalu memaparkan para lansia agar berbenah hati dan menjaga hati dari prasangka pada sesama lansia.
“Pertama para bapak dan ibu, sering2 lah mengadakan perkumpulan para lansia, karena dengan silaturrahim, bergaul akan mendapat banyak info sehingga hidup menjadi berarti, dan akan terhindar dari prasangka buruk pada tetangga dan sesama anggota masyarakat.
Yang kedua aktif berdzikir dan berdoa, agar Allah beri ketenangan hati. Karena yang utama dalam hidup ini adalah hati yang tenang dan bahagia, sebagaimana tercantum dalam Al Quran surat Al Ro.du : 28) yang artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Ujar Agus Prasmono mengakhiri penyuluhannya. (gus/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!