Penyuluh KUA Pengasih Ungkap Lima Waktu Makhruh Shalat Sunnah

Kulon Progo (KUA Pengasih) – “Makruh merupakan sesuatu yang apabila ditinggalkan mendapatkan pahala dan apabila dikerjakan tidak mendapat dosa”, demikian di sampaikan oleh Penyuluh Agama KUA Pengasih, Abdullah Salam  dalam kesempatan Ngaji Kitab Mandi’ul Fiqhiyah, yang berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Dholam Paingan, Pengasih, pada Ahad (21/01/2024) pagi.

Lebih lanjut Abdullah Salam menyampaikan ada 5 waktu makruh lakukan sholat sunnah tanpa sebab. “Kelima hal tersebut antara lain  : Pertama setelah subuh sampai terbit matahari. Kedua waktu terbitnya matahari,  Ketiga waktu matahari di garis katulistiwa. Kemudian Keempat setelah ashar sampai terbenam matahari, dan Kelima waktu terbenam matahari,” ungkapnya.

“Makruhnya mengerjakan shalat di waktu-waktu tersebut ialah karena yang demikian merupakan tingkah polah orang munafik dan karena pada saat-saat tersebut merupakan saat di mana setan sedang mengeluarkan sepasang tanduknya”, imbuhnya.

Selain itu Ia juga mengungkapkan Hadits Shahih Muslim No. 662 dari riwayat sahabat Anas bin Malik, artinya “Ini adalah shalat orang munafik. Ia duduk hingga matahari berada antara dua tanduk setan. Lalu ia mengerjakan shalat ‘Ashar empat raka’at dengan cepatnya. Ia hanyalah mengingat Allah dalam waktu yang sedikit.” pungkasnya.

Selanjutnya kegiatan acara pengajian tersebut dihadiri oleh 200 jamaah putra maupun putri dari berbagai wilayah kapanewon di Kulon Progo, yaitu Pengasih, Sentolo, Panjatan dan sekitarnya. Acara diawali dengan mengirimkan do’a kepada para sesepuh, para guru, kedua orang tua dan semua sanak famili yang sudah meninggal dunia, yang dipimpin langsung  Abah Abdullah Salam. (gus/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *