KUA Sentolo: Pentingnya Menjaga Kesehatan untuk Mencegah Stunting
Kulon Progo (KUA Sentolo) – Penyuluh Agama Islam KUA Sentolo ikuti pendampingan Posyandu pada Kamis (13/6) di Posyandu Kenanga Pedukuhan Semen, Sukoreno. Acara diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari ibu hamil, calon manten, Balita, Personil Puskesmas Sentolo I, PLKB, KUA, Koramil, Polsek, Panewu beserta jajarannya, kader, dan dukuh.
Disela-sela acara, penyuluh agama Islam KUA Sentolo, Jazuah, S.Ag memberikan tauziah tentang hidup sehat ala Rasulullah. Menurut Jazuah, menjaga kesehatan tubuh adalah salah satu hal penting untuk diperhatikan setiap muslim. Dengan memiliki tubuh yang sehat maka akan membuatnya bisa melakukan berbagai aktifitas dengan baik, beribadah dengan khusyuk, kesehatan jiwa dan pikiran yang stabil serta seimbang. Dengan demikian dapat melahirkan generasi bangsa yang berkualitas.
Lebih lanjut Jazuah mengatakan beberapa cara hidup sehat ala Rasulullah diantaranya “menjaga pola makan, menjaga kebersihan tubuh, menjaga adab ketika makan dan minum, berpuasa dan olahraga. Namun yang lebih utama adalah kehalalan makan yang dikonsumsi”
Dalam kesempatan yang sama kepala KUA Sentolo, Wildan Isa Anshory, S.H.I., M.H., mengatakan melalui Posyandu bahwa masyarakat dapat mendapatkan akses lebih mudah terhadap layanan kesehatan berkala termasuk pemeriksaan rutin bagi Balita, ibu hamil, dan calon pengantin. “Dengan adanya kegiatan Posyandu yang dilaksanakan serempak di beberapa padukuhan, kontrol kesehatan masyarakat dapat lebih terjamin dan tersebar merata,” jelasnya.
Wildan juga mengajak para calon manten untuk mendatangi Posyandu yang ada di wilayahnya untuk memeriksakan kesehatannya
Sementara itu, Panewu Sentolo, Raden Sigit Purnomo, S.I.P mengajak para dukuh, lurah dan kader untuk lebih giat lagi mengajak masyarakat menghadiri Posyandu terdekat.
Petugas Puskesmas Sentolo I menjelaskan bahwa Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Stunting menjadi persoalan serius bagi bangsa Indonesia karena dapat menghambat tercapainya program nasional Indonesia Emas Tahun 2045. Stunting tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisik anak-anak namun juga berdampak pada gangguan perkembangan otak yang akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi. Selain itu anak penderita Stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang buruk.
Penyebab Stunting antara lain: kurang gizi dalam waktu lama, pola asuh kurang efektif, pola makan, tidak melakukan perawatan pasca melahirkan, gangguan mental, hipertensi, sakit infeksi yang berulang, dan faktor sanitasi. Persoalan stunting menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat bukan hanya tanggungjawab Kementerian Kesehatan. Masalah stunting muncul dari berbagai aspek kehidupan sehingga diperlukan sinergisitas berbagai eleman untuk bersama-sama mencegah dan mengatasinya. (cho/dpj)
Terima kasih KUA Sentolo, memperkuat DAYA SALING-Kolaboratif, manfaat bagi masyarakat…