Kepala MIN 3 Kulon Progo Hadiri Perpisahan RA IPHI Samigaluh

Kulon Progo (MIN3KP) – Setiap manusia memiliki harapan yang fitrah. Harapan yang alami muncul dari hati setiap orang tua. Tak ada orang tua yang ingin anaknya hidup dalam kesulitan, kekeliruan, atau kesalahan yang pernah mereka lakukan di masa lalu.

Semua ingin anaknya menjadi pribadi yang lebih baik. Namun harapan ini tidak cukup hanya dengan doa dan keinginan. Hal tersebut disampaikan Kepala MIN 3 Kulon Progo, Raden Muh Agus Marchaban, S.Pd.I. dalam sambutannya pada acara pelepasan siswa RA IPHI Samigaluh pada Rabu (4/6/2025) pagi.

“Setiap manusia memiliki harapan yang fitrah, alami muncul dari hati masing-masing orang tua. Tak ada orang tua yang ingin anaknya hidup dalam kesulitan, kekeliruan, atau kesalahan yang pernah mereka lakukan di masa lalu. Semua ingin anaknya menjadi pribadi yang lebih baik. Namun harapan ini tidak cukup hanya dengan doa dan keinginan,” ungkapnya.

“Kita jadikan hubungan orang tua dan anak sebagai kerja sama yang saling mendukung, untuk terus belajar agama di madrasah. Jangan jadikan harapan menjadi tekanan. Tetapi jadikan sebagai arah perjuangan. Ingatlah bahwa dalam Islam, anak yang saleh bukan hanya menjadi kebanggaan di dunia. Tetapi juga menjadi penolong di akhirat,”  lanjut Kamad.

Hal tersebut selaras dengan apa yang diungkapkan Pengawas Madrasah, Drs. Abdul Hamid Tarwaca, M.S.I. pada saat menghadiri acara tersebut. “Di zaman sekarang, banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi terkenal. Meskipun kita tidak dikenal di bumi, tetapi setidaknya nama kita harum di langit karena keikhlasan. Karena amal-amal tersembunyi kita hanya Allah yang tahu. Jangan sedih jika kita tidak terkenal di dunia. Mungkin kita bukan siapa-siapa di mata manusia. Tetapi bisa jadi kita adalah kekasih Allah yang disembunyikan-Nya,” tutur Tarwaca.

Kegiatan pelepasan RA IPHI Samigaluh digelar dengan sederhana, tetapi begitu mengesan dan bermakna bagi wali siswa dan anak-anak tersebut. (myt/abi).

#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat