Kepoin Keseruan Siswa MTsN 4 Kulon Progo Sambut Idul Fitri #dirumahaja


Kulon Progo (MTsN4KP) – Alhamdulillah kegiatan pesantren ramadan yang  dilaksanakan mulai Senin (27/4/2020) hingga Rabu (13/5/2020) telah selesai. Meski demikian, masih ada perpanjangan waktu kegiatan pesantren ramadan menyusul surat edaran dari Kanwil Kementerian Agama DIY terkait perpanjangan waktu masa SFH. Maka kegiatan Pesantren Ramadan juga diperpanjang sampai Selasa (19/5/2020).

Berbagai kegiatan pesantren ramadan tersebut diadakan dari rumah siswa masing-masing dengan dipandu oleh guru pembimbing dalam tiap kelompok kecil.
Selain kegiatan ibadah harian seperti salat fardhu, salat dhuha, taddarus alqur’an, hafalan alqur’an, panitia juga memberikan satu tugas khusus setiap harinya dalam rangka pembiasaan atau pendidikan karakter yang dapat dilakukan siswa secara mandiri atau dengan bimbingan orangtua di rumah masing-masing. Salah satu kegiatan yang menarik adalah siswa diminta merencanakan menu buka puasa di rumah.

Ambar Suryaningsih,S.Pd. selaku Waka Kurikulum MTsN 4 Kulon Progo menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dipilih dengan pertimbangan yang dikaitkan dengan integrasi mata pelajaran. “Kegiatan di rumah membantu kelekatan antara anak dan orangtua,” ungkapnya.

Baik yang tinggal bersama orangtua atau kakek nenek maupun kerabat, diharapkan anak dapat lebih dekat dengan setiap anggota keluarga. Salah satu kegiatan yang dipilih adalah membuat menu buka puasa bersama keluarga. Dalam tugas ini, siswa diwajibkan mencatat bahan, cara memasak, hingga menyajikan menu buka puasa. Nuansa kehangatan keluarga ini menjadi salah satu poin tujuan. “Ini sebagai wahana menumbuhkan budi pekerti luhur dan nilai-nilai keagamaan dalam keluarga juga,” jelasnya.

Tidak memupus kebahagiaan anak-anak dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri, mereka pun antusias untuk membuat berbagai kreasi sambut idul fitri. Salah satunya adalah belajar membuat ketupat. Keseruan terlihat dari foto-foto yang mereka kirimkan kepada guru pembimbing. Mereka  belajar menganyam ketupat dari janur bersama orangtua atau tetangga mereka, sampai mereka bisa membuatnya sendiri.

Selama ini mungkin tidak banyak di antara siswa yang tahu bagaimana cara menganyam kulit ketupat. Tak hanya mengusir kebosanan di rumah, kalau sudah terampil membuat kulit ketupat, mereka tak perlu lagi membeli.

“Ketupat menjadi tradisi lebaran. Tidak afdhal bila tidak ada ketupat. Namun sebenarnya lebih kepada mengenalkan makna filosofis dari ketupat itu sendiri. Dalam bahasa jawa kupat kepanjangan dari ngaku lepat atau mengaku salah jika dalam bahasa Indonesia.

Tak hanya membuat kulit ketupat, siswa juga disibukkan dengan membuat kreasi kartu lebaran dengan menggunakan bahasa Inggris. “Ini adalah bentuk integrasi pembelajaran Bahasa Inggris dan prakarya,” ungkap Sri Hartati,S.Pd. selaku guru Bahasa Inggris. Mau tidak mau anak akan belajar kosa kata bahasa inggris yang mungkin belum mereka ketahui.

Hal senada juga diutarakan oleh Sri Windarti sebagai guru Prakarya dan Seni Budaya. “Mereka sangat kreatif dalam menggambar, sama seperti saat diberikan tugas membuat kaligrafi. Saya berpikir bahwa dengan tugas membuat kartu lebaran itu, anak-anak bisa mengenal budaya di masa lalu ketika belum ada HP. Semua orang menggunakan media kartu lebaran yang dikirim lewat pos, untuk mengucapkan selamat kepada saudara dan sahabat yang jauh di perantauan. Ini bentuk pendidikan positif untuk mereka,” tuturnyanya.

,

Jadi, setelah kegiatan pesantren ramadan ini usai, siswa telah memiliki beragam inspirasi positif untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri, meski di tengah keprihatinan pandemi Covid-19. Ada cara yang masih bisa mereka lakukan untuk mengucapkan selamat hari raya kepada guru, teman, sahabat, atau kerabat karena tahun ini tidak bisa berkunjung ke rumah. (siw/abi).

11 replies
    • siw ND
      siw ND says:

      te o pe be ge te nya itu, madsanefour tetap survive di masa pandemi…tetap beribadah meski sementara waktu harus di rumah dulu. yukkk dukung pemerintah percepat penanganan covid 19… pesan sponsor

      Balas
  1. Ambar Suryaningsih
    Ambar Suryaningsih says:

    Jurnalis N 4 hebat… semoga bisa N 4 lebih dikenal masyarakat dan menjadi pilihan pertama di kec. Girimulyo dan sekitarnya…

    Balas
    • siw ND
      siw ND says:

      aamiin..bunda Ambar…semoga manfaat madrasah makin dirasakan masyarakat….tetap bahagia meski belajar, bekerja, beribadah dari rumah. asikinaja!

      Balas
    • siw ND
      siw ND says:

      alhamdulillah, karena dukungan para orang tua di rumah juga bunda, untuk berjalannnya program pesantren ramadan di Madsanefour…terima kasih bunda hebat…

      Balas

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *