Uji Publik Kurikulum MI, Berharap Dapat Masukan

Kulon Progo (MIM Kenteng) – Dalam buku Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan yang ditulis oleh Moh. Yamin, pada bab 1 dijelaskan bahwa, Proses Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam kelas, akan bisa berjalan dengan lancar, kondusif, interaktif, dan lain sebagainya apabila pendidikan bisa dijalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum mengandung sekian banyak unsur konstruktif supaya pembelajaran berjalan dengan optimal. Sejumlah pakar kurikulum berpendapat bahwa jantung pendidikan berada pada kurikulum. Kurikulum suatu instansi pendidikan menjadi sebuah acuan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Dalam rangka upaya penyampaian program kurikulum yang sudah disusun oleh tim pengembang kurikulum di setiap Madrasah Ibtidaiyah, maka KKMI Kabupaten Kulon Progo mengadakan acara uji publik kurikulum yang dilaksanakan di Aula Gedung Menoreh Kantor Kementerian Agama setempat, Senin (6/7/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala MI se-Kulon Progo, guru, komite madrasah, pengawas MI, pengurus K2MI, LPPK dan undangan lain.

Kepala MIM Kenteng, Rujito, S.Pd.I., M.Pd. berharap agar dengan uji publik tersebut madrasah bisa saling memberi masukan terkait kurikulum yang sudah disusun. “Tentunya untuk kebaikan bersama menyongsong Madrasah Hebat Bermartabat. Baru tahun ini bisa uji publik untuk kurikulum MI se-Kulon Progo bisa terlaksana,” tuturnya.

Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kulon Progo, Dra. Hj. Sulasmi, M.A., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terlaksananya kegiatan uji publik kurikulum tersebut. “Alhamdulillah uji publik secara bersama ini baru pertama kali dilaksanakan. Tentunya akan lebih banyak masukan jika bersama-sama dilakukan, terutama untuk yang madrasah yang akan akreditasi tahun 2020 ini.  Setidaknya ada 15 MI yang sudah habis masa akreditasinya. Sebenarnya uji publik tidak hanya untuk madrasah yang akan akreditasi saja, tapi harus dilaksanakan setiap tahun sebelum mulai tahun ajaran baru. Untuk hari ini 5 madrasah yaitu MI Muhammadiyah Serangrejo , MI Muhammadiyah Grubug, MI Ma’arif Jekeling, MI Ma’arif Ngipik, MI Maarif Karangwuni,” terang Sulasmi.

“Ada sedikit perubahan yang harus disesuaikan dengan kondisi saat ini, dalam suplemen kurikulum juga perlu ditambahkan pada bagian landasan tentang KMA 184 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Madrasah, serta KMA 183 tentang Pedoman Kurikulum PAI dan Bahasa Arab. Selain itu juga wajib menunjukkan ciri khas madrasah masing-masing. Setiap madrasah harus punya identitas atau program unggulan masing-masing. Pembelajaran tahun ini  pastinya akan berbeda dengan kondisi biasanya sesuai dengan New Normal. Jika pertemuan tatap muka, yang penting sudah siap desain pembelajarannya, protokol kesehatan harus jadi yang utama. Disediakan tempat cuci tangan, memakai  handsanityzer, tidak ada ektrakurikuler, dan tempat duduk diatur berjarak,” imbuhnya.

Di samping itu Sulasmi juga menyampaikan adanya informasi terbaru  terkait program besar pemerintah yaitu meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, membangun budaya dan karakter bangsa dengan cara meningkatkan layanan, produktivitas dan  pendidikan karekter  sesuai PERDA karakter nomor 18 tahun 2015.

Sementara itu Pengawas MI, Drs. Sudarisman berpesan bahwa agar guru madrasah  berkarakter, moderat, dan berakhlak. “Madrasah juga harus bisa memiliki inovasi baru. Kuncinya harus banyak berguru pada sekolah percontohan lainnya,” pesannya. (ras/abi)

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *