MAN 2 Kulon Progo Raih Juara 1 Kompetisi Film Pendek Islam DIY 2023

Kulon Progo (MAN 2 KP) – Film pendek dokumenter berjudul ‘Merti Desa’ yang dibuat oleh para peserta didik MAN 2 Kulon Progo, berhasil meraih Juara 1 dalam Kompetisi Film Pendek Islam (KFPI) Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2023. Prestasi ini diumumkan dalam Penganugerahan Kejuaraan KFPI yang berlangsung di Cavinton Hotel Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Acara dihadiri Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Kanwil Kemenag DIY, Koordinator Tim Pendamping dari Ditjen Bimas Islam, Pamong Budaya Bidang Penais, Dewan Juri, dan para peserta kompetisi.

Mengetahui salah satu madrasahnya sukses dalam kompetisi tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kulon Progo memberikan apresiasinya. “Saya memberikan apresiasi yang teristimewa, bahwa siswa-siswi MAN 2 Kulon Progo telah mengejawantahkan moderasi beragama dalam menyatukan budaya dan agama melalui merti desa,” ungkap Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd.

Film pendek ‘Merti Desa’ karya para peserta didik MAN 2 Kulon Progo berhasil mengungguli peserta lainnya. Seperti ‘Batik’ karya Asap Studio sebagai Juara II dan ‘Dua Sisi’ karya Sunsquare Production sebagai Juara III. “Pencapaian gemilang ini menjadi bukti bahwa peserta didik MAN 2 Kulon Progo memiliki bakat dan kemampuan yang luar biasa dalam menghasilkan karya seni yang berarti dan bermakna,” ungkap Hartiningsih, M.Pd., Kepala MAN 2 Kulon Progo.

Ia menjelaskan bahwa film tersebut merupakan sebuah karya yang mengangkat tradisi kaya makna di Girinyono Kokap Kulon Progo. Salah satu alasannya memilih budaya lokal ‘Merti Desa’ sebagai tema dalam film ini adalah untuk menunjukkan bahwa Yogyakarta bukan hanya sebagai kota pelajar atau pendidikan, tetapi juga sebagai kota yang kaya akan budaya.

Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Dr. Ahmad Zayadi, MP.d., dalam sambutannya secara daring saat Penganugerahan Kejuaraan KFPI, memberikan apresiasi tinggi kepada pemenang dan seluruh peserta KFPI Tingkat DIY 2023. “Melihat antusiasme peserta yang begitu luar biasa dan kualitas film yang disajikan, tahun depan kita akan menggelar hingga tingkat nasional,” ungkapnya.

Ahmad Zayadi juga menekankan bahwa kompetisi ini sesuai dengan program Direktorat Penais Kemenag RI, yaitu meningkatkan kualitas bimbingan agama, kerukunan umat, moderasi beragama, serta mengurangi aksi konfrontatif terkait tradisi budaya dengan agama dan sikap intoleran. (sug/ast/dpj)

5 replies
  1. Rini Dwi Hastuti
    Rini Dwi Hastuti says:

    Lanjutkan,…..santri di madrasah mahir membaca Alquran dengan hafalan Alquran yang mumpuni juga mampu berprestasi di semua bidang…. manfaat ilmu dunia akhirat kelak….siap mendunia dengan akhlak Al-Qur’an dan jiwa Pancasila

    Balas

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *