Sinergi Baik, Pemda Kulon Progo Raih Penghargaan Pemerhati Guru PAI

Kulon Progo (Kankemenag) – Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo baru saja meraih Penghargaan Pemerhati Guru PAI dari Kementerian Agama. Penghargaan tersebut dalam kategori sebagai Pemerintah Daerah dengan Koordinasi Layanan Terbaik. Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kulon Progo, Muhammad Dwi Putranto, S.Pd. MM. Menyampaikan hal itu saat menjadi Pembina Apel di Halaman Gedung PLHUT kantor setempat, Senin (4/12/2023).

“Kita harus berterimakasih dan bangga terhadap prestasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan dari kementerian Agama. Penghargaan tersebut diberikan sebagai Peringkat ke-6, Pemerintah Daerah Pemerhati Guru PAI dalam kategori Pemerintah Daerah dengan Koordinasi Layanan Terbaik,” ujarnya.

Lebih lanjut Dwi Putranto menjelaskan bahwa Kankemenag Kulon Progo selalu bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam program PPG dan layanan terhadap guru Pendidikan Agama Islam dan sudah terlihat hasilnya. “Pada Tahun 2024, kita mendapatkan kuota sebanyak 50 peserta dari Pemda terkait pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru PAI,” tutur Dwi.

“Guru adalah sebuah profesi yang mempunyai tingkat stressing tinggi. Ada tiga hal yang mempengaruhi keadaan tersebut. Yaitu: Pertama, Perilaku Siswa. Perilaku siswa di sekolah itu beragam, reaksi perilaku negatif siswa bisa membuat tantangan bagi seorang guru di dalam menyelasaikannya. Kedua, adanya Perubahan Kurikulum. Perubahan kurikulum yang sering terjadi membuat seorang guru dipacu untuk bergerak dan melakukan perubahan  dengan cepat. Sedang yang ketiga Perubahan teknologi. Kemajuan teknologi berkembang sangat pesat, apalagi dalam lingkup pendidikan. Jika seorang guru tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi ini bisa dipastikan pembelajaran akan terhambat. Tiga faktor tersebut yang bisa meningkatkan stressing terhadap guru. Guru memang profesi yang mulia, dengan tingkat stress yang tinggi. Namun demikian seorang guru masih bisa tersenyum dan terus meningkatkan kualitasnya,” imbuhnya.

“Kita harus bersyukur bahwa di Kulon Progo ini layanan Pendidikan Agama lebih sedikit dibandingkan dengan daerah lain. Mereka mempunyai madrasah yang jumlahnya ribuan. Sudah barang tentu ini akan berpengaruh terhadap layanan, dan dinamika konflik pun relatif besar,” pungkas Dwi. (don/abi).

Tetap sehat dan semangat

#No Korupsi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *