KUA Panjatan Kembali Adakan Evaluasi dan Ramah Tamah Kafilah MTQ 2024
Kulon Progo (KUA Panjatan) – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten Kulon ProgoTahun 2024 telah usai berlangsung beberapa waktu lalu. KUA Panjatan selanjutnya mengadakan rapat evaluasi sekaligus ramah tamah bersama seluruh panitia dan peserta Kafilah MTQ dari Panjatan. Evaluasi dan ramah tamah ini dilaksanakan untuk perbaikan pada penyelenggaraan MTQ pada tahun-tahun berikutnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (13/02/2024) siang di rumah makan Otentik Kapanewon Panjatan yang berada tidak jauh dari Kantor Urusan Agama Kapanewon Panjatan.
Kepala KUA Panjatan, Zamroni,M.SI mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang sudah berjuang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “Usaha dan doa sudah kita laksanakan dengan maksimal namun inilah yang terbaik untuk kita, karena Allah SWT yang lebih tau yang terbaik untuk hambanya,” ungkapnya. Selanjutnya Zamroni juga menambahkan bahwa peserta dan pembimbing termasuk panitia harus tetap semangat dan tidak putus asa meskipun hanya menjadi juara kedua. Beliau berharap di tahun-tahun ke depan Kapanewon Panjatan dapat meraih juara umum kembali di ajang MTQ Tingkat Kabupaten.
Dian setiyana mengatakan, “kita akan tetap berusaha untuk kemenangan di tahun 2025 nanti Pak Zam”. Dian adalah salah satu peserta lomba dari cabang kaligrafi yang sudah berkali-kali menjadi juara 1 di MTQ Tingkat Kabupaten Kulon Progo. Dian mengungkapkan akan berusaha keras dalam melatih teman-teman yang juga peserta cabang kaligrafi dalam les kaligrafi yang diadakan di rumahnya.
“Tahun ini Kapanewon Panjatan tidak dapat menjadi juara umum karena kesalahan kita dari panitia yang kurang teliti dalam menghitung usia untuk peserta cabang lomba MSQ”, tutur Asih. “Usia yang menjadi salah satu penentu dalam keberhasilan kejuaraan malah tidak kami perhatikan sejak awal,” tambahnya.
Jika hal tersebut bisa kita ketahui lebih awal mungkin bisa menambah nilai dari hasil rekap. Selain itu juga terdapat salah satu peserta yang harus merelakan diri untuk tidak mengikuti perlombaan karena sedang sakit dan harus berobat secara intensif.
Wardani kemudian menyarankan untuk tahun-tahun ke depan panitia harus lebih teliti mulai dari penjaringan peserta dari segi usia. Dan juga berlatih lebih secara intensif lagi agar kemudian bisa mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan yakni menjadi juara umum kembali (nof/dpj).
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!