KUA Sentolo: Bimbingan Perkawinan Program Wajib Tahun 2024

Kulon Progo (KUA Sentolo) – KUA Sentolo targetkan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi setiap calon pengantin. Demikian dikatakan Kepala KUA Sentolo, Wildan Isa Anshori, S.HI., M.HI pada pembukaan acara Bimwin angkatan ke-3 pada Kamis (15/2/2024) di Balai Nikah KUA setempat, yang diikuti oleh dua belas pasang calon pengantin.

Wildan dalam sambutannya mengatakan “Pembahasan mengenai bimbingan perkawinan untuk calon pengantin sempat diulas pada Rapat Kerja Nasional ( Rakernas) Kemenag di Semarang pada tanggal 5 Februari 2024 yang lalu. Rakernas tersebut membahas Transformasi Kemenag menuju Indonesia emas 2024,” ujarnya.

Lebih lanjut Wildan menjelaskan bahwa Bimwin itu penting dilakukan agar calon pengantin memiliki bekal pengetahuan dalam merencanakan dan membentuk rumah tangga yang baik dan berkualitas.

“Selain itu ia menjelaskan, dalam pelaksanaan program bimwin, disediakan situs bimwin kemenag go.id, sedangkan BKKBN telah menyiapkan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil ( Elsimil ), serta program skrining kesehatan dan reproduksi calon pengantin oleh Kementerian Kesehatan,” ungkap Wildan.

Sebagai pemateri Bimwin mandiri angkatan ke-3 ini, Wildan menyampaikan materi menyiapkan keluarga sakinah. Menurutnya keluarga sakinah dibangun diatas pondasi yang kuat yaitu keadilan (mu’adalah), keseimbangan (muwazanah) dan kesalingan (mubadalah). Itu mengandung makna bahwa suami isteri saling memperlakukan diri dan lainnya dalam keluarga secara adil, seimbang dan kesalingan dalam kebaikan.

Sesi 2, dismapaikan materi menyiapkan generasi berkualitas oleh Nurhadi.SH dari PLKB. Pada materi itu ditekankan tentang konsep anak berkualitas, peran dan tanggung jawab orang tua, pengasuhan 1000 (HPK), delapan fungsi keluarga, kesepakatan orang tua dan stunting.

Pada akhir sesi, Penghulu KUA Abdul Rozaq, S.Ag., MA. mengulas tentang memenuhi kebutuhan keluarga.
Setiap keluarga pasti memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi dalam mengarungi bahtera rumah tangga, untuk memenuhinya selain kerja sama yang erat antara suami dan istri juga harus menghadapi bersama jika ada masalah yang timbul.

Secara garis besar kebutuhan keluarga ada dua yaitu kebutuhan yang bersifat material dan immaterial. Peserta antusias mengikuti kegiatan tersebut karena materi disampaikan dengan cara yang menarik dan dengan permainan sehingga tidak membosankan bagi peserta.
Acara berakhir dengan tanya jawab dan foto bersama sebagai penutup acara. (cho/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *