MIN 3 Kulon Progo Tumbuhkan Cita-cita Siswa Lewat SMS

Kulon Progo (MIN3KP) – MIN 3 Kulon Progo mengadakan praktik Sepuluh Menit Sepekan Bercita-cita (SMS Bercita-cita) yang dimonitoring dari Tim Dompet Dhuafa.

Tahapan kegiatan SMS Bercita-cita ini, yang pertama menumbuhkan kesadaran bercita-cita. Untuk bisa menumbuhkan cita-cita ini Mulyanto, selaku pemandu kegiatan memutarkan video inspiratif dengan judul Mimpi Rey ingin menjadi polisi. Setelah siswa mempunyai angan-angan tentang cita-citanya, siswa diminta menggambarkan cita-cita tersebut dalam sebuah buku gambar. Dengan gambar ini diharapkan siswa akan senantiasa teringat dan bekerja keras untuk meraih cita-citanya. Dan tahapan yang terakhir adalah menceritakan gambar cita-cita tersebut.

Abdul Rahman Sholeh bercerita jika ingin menjadi guru Bahasa Arab, Riska Rahmawati ingin menjadi desainer terkenal dan bermacam-macam cerita yang disampaikan siswa.

Kegiatan ini berlangsung Sabtu (7/3/2020), bertempat di Kelas  4 MIN 3 Kulon Progo. Kegiatan SMS bercita-cita pada bulan Maret ini dari kelas 4 dan 5. Sebagai guru yang bertugas Mulyanto dan Anisah yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan pelatihan GAB (Gerakan Ayo Bercita-cita) dari Dompet Dhuafa. Mereka juga sudah menyosialisasikan pada guru, masyarakat, juga wali murid.

Agus Marchaban selaku kepala madrasah menyampaikan pentingnya mempunyai cita-cita dan selalu mengingat cita-cita itulah yang akan menjadikan siswa sukses. “Seseorang haruslah punya cita-cita, agar punya tujuan untuk sukses,” ungkapnya. “Guru hendaklah bisa menumbuhkan inspirasi siswa untuk meraih cita-cita,” lanjutnya.

Sementara itu menurut Zizi tim monitoring Dompet Dhuafa mengatakan bahwa untuk pelaksanaan SMS bercita-cita sudah bagus sesuai dengan harapannya. “Hari ini menumbuhkan kesadaran dengan kisah inspiratif, bulan depan kalau bisa ganti, bisa dengan kegiatan membaca dulu tentang cita-cita, atau game,” tuturnya.

Zizi juga menyampaikan peserta didik dari MIN 3 Kulon Progo semua bisa mengikuti dengan aktif. “ Ada lho siswa dari sekolah lain itu hanya diam, ditanya cuma diam, dan tidak mau menjawab, kami jadi bingung sendiri. Ini paham atau tidak?,” pungkasnya. (uly/abi)

2 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *