KUA Pengasih Adakan Progam Haji Siaga, Perdana Untuk Jamaah Haji 2024

Kulon Progo (KUA Pengasih) – Bertempat  di ruang balai nikah, KUA Pengasih telah menyelenggarakan kegiatan perdana Progam Haji Siaga (Sinau Agama) bagi jamaah Haji 2024, berjumlah 27 jamaah se kapanewon, yang berlangsung pada Selasa (19/12/2023) siang.

“Untuk menyukseskan program unggulan dari Kantor Kemenag Kabupaten Kulon Progo yaitu Haji Siaga, yang merupakan progam inovasi bagi jamaah Haji, Kami melaksanakan progam perdana untuk tingkat kapanewon, dari 12 Kapanewon yang ada di Kab. Kulon Progo, dengan jumlah 27jamaah  di tahun 2024 dan 40 orang di tahun 2025,” demikian disampaikan oleh Kepala KUA Pengasih, Yusma Alam Rangga H, S.H.I, M.S.I, dalam sambutan pada pembukaan Kegiatan Haji Siaga Kapanewon Pengasih.

Lebih lanjut Rangga mengutarakan “Tujuan kegiatan Progam Haji Siaga ini diharapkan para jamaah memperoleh Haji yang Mabrur, menjadi panutan di masyarakat, mampu menjadi Imam Shalat, serta memiliki bacaan Al Quran yang baik,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Kulon Progo, H. Mulyono, S.H.I, M.S.I, dan Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Pengasih, Basuki, S.Ag.

Dalam paparannya, Mulyono menyampaikan dua hal pokok terkait biaya Haji dan Istithoah kesehatan jamaah Haji 2024. “Pertama, untuk tahun 2024 ini perlu dipahami oleh para jamaah tentang dua hal terkait biaya Haji, yaitu biaya penyenggaraan haji sebesar 93.4 juta rupiah dan biaya perjalanan ibadah haji sejumlah 56 juta, yang wajib di lunasi oleh jamaah adalah biaya perjalanan haji 56 juta di kurangi biaya awal daftar (setoran awal) 25 juta, maka Jamaah wajib melunasi kekurangan nya sebesar 31 juta dan ini dapat di cicil hingga terbit surat untuk pelunasan biaya perjalanan Haji 2024. Dan kekurangan biaya penyelenggaraan haji sebesar 37 juta akan di penuhi oleh pemerintah atau BPKH melalui nilai manfaat yang di peroleh dari dana 25 juta yang di setorkan para jamaah sejak november 2011,” jelasnya.

“Selain itu menurutnya biaya yang dikeluarkan oleh jamaah haji sebesar 31 juta lebih murah dibandingkan biaya pamitan Haji yang udah menjadi tradisi di masyarakat Indonesia,” papar Mulyono.


“Kedua, Jamaah udah dapat mendatangi ke puskesmas sesuai dengan kapanewonnya untuk melaksanakan cek kesehatan atau istithoah kesehatan per hari ini (kemarin. red), dan apabila di nyatakan sehat atau istithoah maka dapat melakukan pembayaran biaya pelunasan Haji. Namun jika dalam pemeriksaan dinyatakan tidak sehat hingga waktu nya maka jamaah tidak dapat menunaikan Ibadah Haji di 2024,”tambahnya.

“Pengecekan kesehatan dilakukan secara lengkap baik jasmani maupun kejiwaan. Jika ada yang dinyatakan sakit Dimensia atau pikun maka tidak dapat berangkat Haji di tahun 2024 dan jika sakit nya butuh terapi rutin serta dinyatakan oleh dokter setempat belum sehat sampai waktu sebelum keberangkatan, seperti halnya sakit ginjal dan harus cuci darah tiap minggu maka jamaah tersebut tidak dapat berangkat Haji ditahun 2024,” pungkasnya.

Acara di akhiri dengan penjelasan kegiatan Haji Siaga, pembagian kelompok Sinau Agama dan lokasi penyelenggaraan yang terdekat dengan jamaah di 4 titik lokasi, oleh Bapak Basuki, S.Ag.  (gus/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *