Keutamaan Bulan Sya’ban

Oleh:Ahmad Farkhan Annafik

Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Sains Al Qur’an Wonosobo

(Praktik Pengalaman Lapangan di Kankemenag Kulon Progo)

Sya’ban adalah bulan ke-8 dalam penanggalan Hijriyah. Bulan ini merupakan bulan antara dua bulan mulia, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban tentunya mempunyai keutamaan yang begitu mulia dan akan sangat rugi jika dilewatkan. Disebut Sya’ban karena orang-orang Arab terdahulu yatasya’buna (berpencar dan berpisah)  dibulan ini dalam rangka mencari air.

Ada juga yang berpendapat, di bulan ini sejumlah kabilah/suku berkelompok-kelompok (Tasya’ubil Qobaiil) ke dalam pasukan-pasukan penyerangan. Sebagian lagi berpendapat, dikatakan Sya’ban dikarenakan sya’aba yaitu yang muncul di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bentuk pluralnya adalah Sya’âbîna atau Sya’bânât.[1]Karena bulan ini banyak keutamaannya. Lalu apa saja keutamaan dibulan Sya’ban?

Seperti yang kita ketahui, bulan Sya’ban merupakan bulan ke-8 menurut penanggalan Hijriyah. Menurut penanggalan Hijriyah yang diterbitkan Kementerian Agama RI, bulan Syaban dimulai pada tanggal 11 Februari 2024. Jumlah hari dalam bulan Syaban adalah 30 hari. Berikut di antaranya keutamaan di bulan Sya’ban.

  1. Terangkatnya amal manusia

Keutamaan Syaban adalah di bulan ini amalan manusia diangkat kepada Allah SWT. Amalan yang diangkat tersebut yaitu kumpulan amalan umat muslim selama satu tahun penuh.

Dalam satu tahun amalan manusia yang telah dilakukan diangkat semuanya pada bulan ini. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Di bulan ini amalan terangkat sampai ke Rabb semesta alam.” Kemudian, diangkatlah seluruh amalan seumur hidup saat telah meninggal. Pada bulan Sya’ban, Rasulullah SAW akan merasa bahagia apabila amalannya terangkat ketika sedang berpuasa.

Sebagaimana ditunjukkan dalam sabdanya berikut ini: “Di bulan ini amalan terangkat sampai ke Rabb semesta alam, dan saya senang apabila saat amalku terangkat, saya sedang berpuasa”.

  1. Puasa Sya’ban disukai Rasulullah SAW

Perbanyaklah puasa di bulan Sya’ban karena puasa di bulan ini merupakan amalan yang disenangi oleh Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut telah tertera pada sebuah hadits dari Usamah bin Zayd RA, sebagai berikut:

يَا رَسُولَ الله، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ؟ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ؛ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (۱)

Artinya: “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa di bulan-bulan lainnya seperti Anda berpuasa di bulan Sya’ban ini? Rasulullah SAW menjawab: Karena ini bulan yang banyak dilalaikan manusia diantara Rajab dan Ramadhan. Padahal di bulan ini amalan terangkat sampai ke Rabb semesta alam, dan saya senang apabila saat amalku terangkat saya sedang berpuasa.”

  1. Bulan bagi pembaca para Al Qur’an

Bulan Sya’ban adalah bulan para pembaca Al Quran. Para Salaf terdahulu memanfaatkan  waktunya pada bulan Sya’ban untuk membaca Al Quran.

Oleh karena itu, mereka mengatakan:

شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاء

Artinya: “Bulan Sya’ban adalah bulannya para pembaca Al-Qur’an.”

  1. Bulan yang baik untuk membantu fakir miskin

Bulan Syaban adalah waktu yang tepat bagi kita yang mampu untuk membantu para fakir miskin. Bisa dengan cara bersedekah kepada mereka supaya dapat lebih kuat saat melaksanakan puasa di bulan berikutnya yaitu Ramadhan.

Di bulan Sya’ban merupakan waktu yang tepat untuk menunaikan zakat, karena banyak yang menunda pembayaran zakat sebab ingin membayarnya di bulan Ramadhan.

  1. Malam Nisfu Sya’ban yang mulia

Bulan Syaban memiliki keistimewaan, yaitu di pertengahan bulan yang disebut dengan Nisfu Syaban. Nisfu Syaban memiliki arti hari atau malam pertengahan bulan Syaban yaitu pada tanggal 15 Syaban.

Di bulan ini umat muslim bisa memperbanyak amalan shaleh dengan berpuasa sunnah dan menunaikan shalat malam. Seperti yang sudah diriwayatkan dalam hadits berikut ini:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. رواه أبو دود.

Artinya: “Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka sholatlah (sunnah) pada malam harinya (malam lima belas) dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya (hari kelima belas)” (HR. Ibnu Majah)

Itulah beberapa keutamaan dari bulan Sya’ban yang bisa kita rasakan dan meraih dengan melakukan amalan amalan  shaleh.[2]

[1] Tafsir Ibnu Katsîr IV/147 dan Lisânul ‘Arab 1/502.

[2] Dikutip dari buku”32 Faidah Seputar bulan Sya’ban“ Karya Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid.

2 replies
  1. sa
    sa says:

    Saya jadi lebih mengenal dengan Bulan Syaban, penuh berkah.Terimakasih atas informasinya, artikel yang sangat informatif dan menarik. Kunjungi Tel

    Balas

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *