Pengajian Aparat, Kakan Wahib Jamil Ingatkan Tiga Problem
Kulon Progo (Kankemenag) – Pengajian rutin sangat penting untuk penguatan pemahaman keberagamaan bagi semua apparat pemerintah. Sehingga diharapkan dengan pemahaman keberagamaan yang benar dapat meningkatkan kualitas kerja dan kinerja aparat pemerintah. Hal ini karena saat ini ada tiga problem besar dalam pemahaman keberagamaan. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu saat menyampaikan sambutan pada Pengajian Aparat yang berlangsung di Halaman Gedung PLHUT kantor setempat, Jum’at (1/3/2024) pagi.
“Setidaknya saat ini ada 3 problem besar yang dihadapi oleh umat beragama di Indonesia termasuk di Kulon Progo. Sehingga berbagai upaya terus kita lakukan untuk dapat mengatasi ketiga tantangan tersebut. Salah satunya dengan adanya pengajian aparat ini. Sehingga diharapkan dengan pemahaman keberagamaan yang benar dapat meningkatan kerja dan kinerja bagi aparat pemerintah,” ujarnya.
“Ketiga problem tersebut yakni: Pertama, Berkembangnya cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrim), serta mengesampingkan martabat kemanusiaan. Yang Kedua, Berkembangnya klaim kebenaran subyektif dan pemaksaan kehendak atas fungsi agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu konflik. Ketiga, Berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI,” imbuh Kakan.
Selain dalam bentuk pengajian tersebut, Kankemenag bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga mempunyai program Pelita Madinahku (Peningkatan Literasi Al-Qur’an dan Moderasi Beragama bagi Aparat Pemerintah Kulon Progo). Sementara untuk ASN Nasrani ada program Persekutuan Do’a.
\“Ramadhan sebentar lagi akan hadir. Ada kemungkinan permulaan Ramadhan ada perbedaan. Diharapkan kerukunan umat tetap terjaga dengan baik. Saat ini Kankemenag Kulon Progo juga telah memiliki gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT). Semoga ahl ini dapat meningkatkan kualitas layanan kepada umat dan seluruh masyarakat,” pungkas Jamil.
Pj. Bupati Kulon Progo yang diwakili Asda 1, Drs. Jazil Ambar Was’an mendukung penuh digelarnya pengajian aparat tersebut. “Pengajian ini adalah inisiatif untuk dapat meningkatan pemahaman agama bagi aparat pemerintah. Termasuk pemahaman kitab suci bagi agama lain. Program Pelita Madinahku dan Persekutuan Doa ini perlu untuk selalu dievaluasi agar semakin meningkat semangat dalam mempelajari agama,” ungkap Jazil.
Sementara Drs. KH. Henry Sutopo dari PP. Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta mengingatkan pentingnya menjaga persatuan untuk mencapai tujuan bersama. “Agar kita bisa selalu menjaga kebersamaan, maka kuncinya harus mau merendah, merasa butuh orang lain, menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, serta tida menjadi orang yang pendendam,” terangnya. (abi).
#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!