Penyuluh KUA Lendah Ajarkan Kitab Mukasyafatul Qulub pada Jamaah Al-Ukhuwwah

Kulon Progo (KUA Lendah) – Bagi jama’ah lanjut usia, dalam memahami dan mengerti isi kandungan Al-Qur’an butuh pendekatan dan metode yang tepat, takmir masjid berinisiasi menerbitkan Al-Qur’an terjemahan berbahasa Jawa, khusus untuk jama’ah. “Pengurus Ta’mir harus mampu menghidupkan dan memakmurkan masjid.” Tutur Sasmita Muhammad Yasin, Takmir Masjid Al-Ukhuwwah, Jatirejo, Lendah, Ahad (19/05/2024) malam.

Mufti Amri, Penyuluh Agama Islam KUA Kapanewon Lendah, sebelum menyampaikan kepenyuluhannya, menyambut baik dan positif program takmir tersebut. Lebih lanjut menjelaskan, “ Terjemahan Al-Qur’an dengan menggunakan bahasa Jawa ini dipakai dan diajarkan di majelis taklim masjid Al-Ukhuwwah yang kebanyakan dari mereka adalah orang tua lanjut usia/lansia, sehingga mereka mampu memahami isi kandungan Al-Qur’an, dan selanjutnya dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimanapun Al-Qur’an adalah pedoman hidup, sebisa mungkin kita berusaha mengerti isi kandungannya,” katanya.

“Lebih lanjut, untuk kebaikan bersama Al-Qur’an terjemahan dengan menggunakan bahasa Jawa, kedepannya perlu di Tahsin oleh para ahli, walaupun program ini hanya diperuntukan untuk Jama’ah Majelis Masjid al-Ukhuwwah,” jelasnya.

Pada kesempatan kepenyuluhannya di Majelis Taklim Masjid Al-Ukhuwwah, Mufti Amri menyampaikan materi dalam Kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al-Ghazali, tentang “Golongan Orang yang masuk syurga tanpa di hisab.” Keempat golongan orang tersebut, yaitu : Pertama, orang ‘alim, yakni orang-orang yang berilmu dan mau mengamalkan ilmunya. Kedua, orang yang melaksanakan ibadah haji, dan orang itu tidak berkata kotor, serta berbuat fasik (dosa) sampai ia meninggal dunia. Ketiga, orang yang mati syahid, yaitu orang yang berjihad dijalan Alloh s.w.t. Keempat, adalah orang yang dermawan (Syakhiyun), yaitu orang yang mencari harta dari sesuatu yang halal, dari hartanya itu, meereka mau mengulurkan tangan untuk selalu memberi/berbagi tanpa ada pamrih (riya) sedikitpun.

Terkait orang yang berilmu dan mau menyampaikan ilmunya kepada orang lain, hal ini sesuai dengan program takmir Masjid Al-Ukhuwwah, menyusun Terjemah Al-Qur’an dengan bahasa Jawa, untuk dibagikan kepada jamaah.

“Dengan ilmu yang didapatnya (sekecil apa-pun) itu sangat bermanfaat bagi orang lain, dan merupakan jariyah yang terus mengalir. Al-Qur’an kelak juga sebagai penolong di hari kiamat bagi pembacanya.” Pungkasnya.

Sedangkan Takmir Masjid Al-Ukhuwwah mengucapkan terima kasih kepada KUA Lendah, lewat Penyuluhnya telah memberikan pencerahan kepada jama’ah. “Apa yang disampaikan ini, mudah-mudahan menjadi pelajaran yang berharga sehingga dapat kita praktikkan untuk menjadi ahli surga dan menjauhi diri dari sifat dan perbuatan ahli neraka,” ucap Sasmita. (muf/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *